MemoIndonesia.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Pendidikan
  • Seni Budaya
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Indeks
MemoIndonesia.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Hukum
  • Gaya Hidup
  • Foto
  • Indeks
Search
  • Kategori Berita
    • Nasional
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Hukum
    • Peristiwa
    • Pendidikan
    • Ekbis
    • Seni Budaya
    • Olahraga
    • Religi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
  • Link Terkait
    • Redaksi
    • Tentang Kami
    • Kontak
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Have an existing account? Sign In
Follow US
Copyright 2023 - MemoIndonesia.co.id

Mitos Penjajahan 350 Tahun oleh Belanda Dipatahkan: Indonesia Tidak Dijajah Selama Itu

Publisher: Redaktur 19 Agustus 2024 3 Min Read
Share
Ilustrasi
Ad imageAd image

JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Selama ini, masyarakat Indonesia diyakini bahwa negara ini dijajah oleh Belanda selama 350 tahun. Narasi ini telah membentuk memori kolektif yang mendalam, seolah-olah penjajahan Belanda berlangsung tanpa henti selama tiga setengah abad.

Namun, pada tahun 1968, seorang ahli hukum bernama Gertrudes Johannes Resink berhasil membantah mitos ini melalui karyanya yang berjudul Indonesia’s History Between the Myths: Essays in Legal History and Historical Theory (1968). Dalam karyanya, Resink menunjukkan bahwa klaim Indonesia dijajah selama 350 tahun tidak sepenuhnya akurat.

Mengapa Klaim Penjajahan 350 Tahun Tidak Tepat?
Narasi penjajahan 350 tahun ini didasarkan pada kedatangan pertama orang Belanda di Indonesia pada tahun 1596 hingga kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Namun, penting untuk dicatat bahwa tujuan awal kedatangan Belanda bukanlah untuk menjajah, melainkan untuk berdagang. Proses kolonialisme baru berkembang dari kegiatan perdagangan tersebut.

Baca Juga:  12 Calon Duta Besar Kantongi Tiket Kelayakan dari DPR

Selain itu, pemerintah kolonial Belanda sendiri baru terbentuk pada tahun 1800, setelah kebangkrutan VOC. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah benar Belanda menguasai seluruh wilayah Indonesia dalam satu waktu selama 350 tahun. Jawabannya, tentu tidak. Banyak wilayah di Indonesia yang belum pernah ditaklukkan oleh Belanda hingga awal abad ke-20.

Hasil Penelitian Resink: Menyingkap Fakta Sejarah
Resink melakukan penelitian mendalam dengan membedah dokumen-dokumen hukum dan surat perjanjian dari berbagai kerajaan di Indonesia. Dari penelitian tersebut, ia menemukan bahwa banyak kerajaan di Indonesia yang belum pernah dijajah oleh Belanda hingga awal 1900-an.

Sebagai contoh, pada abad ke-17, banyak kerajaan lokal yang menjalin hubungan diplomatik dengan bangsa lain tanpa campur tangan VOC.

Baca Juga:  Indonesia dan Belanda Sepakat Perangi Kejahatan Transnasional

Bahkan, pada 1900-an, kerajaan-kerajaan seperti Aceh, Bone, dan Klungkung baru berhasil dikalahkan oleh Belanda masing-masing pada tahun 1903, 1905, dan 1908.

Berdasarkan penelitiannya, Resink menyimpulkan bahwa tidak ada satu pun wilayah di Indonesia yang dijajah oleh Belanda selama 350 tahun. Jika dihitung dari pendudukan di Klungkung, Bali, pada tahun 1908, maka Belanda hanya menjajah Indonesia selama 37 tahun, hingga 1945.

Narasi Penjajahan 350 Tahun: Alasan dan Dampaknya
Meskipun penelitian Resink menunjukkan kesalahan dalam klaim penjajahan 350 tahun, Belanda tetap mempertahankan narasi ini.

Pada tahun 1936, Gubernur Jenderal de Jonge dengan bangga mengklaim bahwa Belanda telah menjajah Indonesia selama 300 tahun, sebuah pernyataan yang lebih didasarkan pada upaya menunjukkan kekuatan kolonial daripada fakta sejarah yang akurat.

Baca Juga:  12 Calon Duta Besar Kantongi Tiket Kelayakan dari DPR

Resink dihormati di Indonesia atas jasanya mematahkan mitos penjajahan ini. Sebagai pengakuan, Presiden Soekarno memberinya kewarganegaraan Indonesia pada tahun 1950.

Namun, meskipun mitos telah dibantah, banyak orang masih percaya bahwa Indonesia dijajah selama 350 tahun oleh Belanda. HUM/GIT

TAGGED: ahli hukum, Belanda, dijajah, Gertrudes Johannes Resink, Gubernur Jenderal de Jonge, kolonialisme, mitos, penjajahan, perdagangan, Presiden Soekarno
Share this Article
Facebook Twitter Pinterest Whatsapp Whatsapp Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Wink0
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ad imageAd image

BERITA TERKINI

KPK Koordinasi dengan Kejagung Terkait OTT Oknum Jaksa di Banten
18 Desember 2025
Hakim Tegur Ammar Zoni karena Ngobrol dengan Adik Saat Sidang
18 Desember 2025
Saksi Ungkap Temuan 12 Klip Sabu di Kamar Tahanan Kasus Ammar Zoni
18 Desember 2025
Kepala Kanwil Bea Cukai Jawa Timur II, Agus Sudarmadi, bersama perwakilan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Malang.
Bea Cukai Jatim II Perkuat Ekosistem Tembakau Lewat Aglomerasi Pabrik Berbasis Digital
18 Desember 2025
Kejati Jatim Rotasi Jabatan Pidsus, Kasi Kejari Sidoarjo Dimutasi
18 Desember 2025
Ad imageAd image

NASIONAL

KPK Koordinasi dengan Kejagung Terkait OTT Oknum Jaksa di Banten
18 Desember 2025
Hakim Tegur Ammar Zoni karena Ngobrol dengan Adik Saat Sidang
18 Desember 2025
Saksi Ungkap Temuan 12 Klip Sabu di Kamar Tahanan Kasus Ammar Zoni
18 Desember 2025
Pertanian Ganja di Rumah Kontrakan Jombang Tak Pernah Tercium Warga
18 Desember 2025

TERPOPULER

KPK Koordinasi dengan Kejagung Terkait OTT Oknum Jaksa di Banten
18 Desember 2025

Baca Berita Lainnya:

Korupsi

KPK Koordinasi dengan Kejagung Terkait OTT Oknum Jaksa di Banten

Hukum

Hakim Tegur Ammar Zoni karena Ngobrol dengan Adik Saat Sidang

Hukum

Saksi Ungkap Temuan 12 Klip Sabu di Kamar Tahanan Kasus Ammar Zoni

Kepala Kanwil Bea Cukai Jawa Timur II, Agus Sudarmadi, bersama perwakilan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Malang.
Hukum

Bea Cukai Jatim II Perkuat Ekosistem Tembakau Lewat Aglomerasi Pabrik Berbasis Digital

MemoIndonesia.co.id

Memo Indonesia adalah media online yang menyajikan beragam informasi dari seluruh sudut nusantara.

Quick Links
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
About US
  • Kontak
  • Tentang Kami
  • Karir
  • Redaksi

Copyright 2023 – MemoIndonesia.co.id

Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?