JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Menteri Agraria dan Tata Ruang serta Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyerahkan 10 Sertifikat Tanah Elektronik milik masyarakat di Kantor Pertanahan Kabupaten Kubu Raya.
Ini adalah pertama kalinya Sertifikat Tanah Elektronik diterapkan di Provinsi Kalimantan Barat, bahkan di seluruh Pulau Kalimantan.
Penyerahan sertifikat dilakukan oleh AHY pada Sabtu, 22 Juni 2024. AHY berharap penerapan Sertifikat Tanah Elektronik ini dapat mencegah pemalsuan dan duplikasi sertifikat tanah secara ilegal.
“Mengapa kita galakkan ini, karena dengan Sertifikat Tanah Elektronik harapannya bukan hanya lebih ringkas karena sebetulnya tinggal satu lembar saja dan sebetulnya tidak perlu di-print, tapi kalau di-print juga bisa, di handphone juga bisa. Dan kalau sudah masuk ke dalam database kita artinya tidak semudah itu ada yang menduplikasi, menggandakan, dan memalsukan,” ungkap AHY dalam keterangan tertulis, Minggu 23 Juni 2024.
AHY menekankan bahwa Sertifikat Tanah Elektronik dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat karena seluruh data pertanahan disimpan dalam bentuk digital, sehingga mempersempit ruang gerak mafia tanah.
“Kalau sudah semua bersertifikat elektronik apalagi kalau kabupaten/kotanya sudah lengkap artinya semua bidang tanah terpetakan dengan baik. Mudah-mudahan keadilan kepastian hukum atas tanah bagi masyarakat dan juga institusi bisa kita wujudkan,” tambahnya.
Adapun 10 sertifikat yang diserahkan terdiri dari lima sertifikat dari program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dan lima sertifikat lainnya dari program Redistribusi Tanah objek reforma agraria yang berasal dari pelepasan kawasan hutan.
Selain menyerahkan sertifikat, Menteri ATR/BPN juga meninjau setiap ruangan di Kantor Pertanahan Kabupaten Kubu Raya dan menyapa seluruh pegawai yang tengah mengerjakan Pelayanan Tanah Akhir Pekan (PELATARAN). HUM/GIT