JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Kakorlantas Polri Irjenpol Aan Suhanan mengungkapkan bahwa selama Operasi Ketupat 2024 terjadi 2.419 kasus kecelakaan. Data tersebut tercatat hingga pukul 13.00 WIB kemarin di Command Center Km (kilometer) 29 Tol Jakarta-Cikampek (Japek).
Menurut Aan, angka tersebut mengalami penurunan 18 persen dibandingkan tahun sebelumnya, termasuk jumlah korban meninggal.
“Dibandingkan dengan 2023 yang mencatat 2.968 kasus, terjadi penurunan jumlah korban meninggal dari 449 menjadi 358, turun 20 persen. Meskipun demikian, luka berat mengalami kenaikan, sedangkan luka ringan turun 23 persen,” jelasnya.
Di samping itu, terdapat 2 kasus kecelakaan di jalur wisata dan 149 kasus di jalur arteri mudik, mengalami penurunan signifikan 61 persen dari tahun sebelumnya.
“Akan tetapi, angka kematian turun drastis menjadi 29 orang dari 107 pada tahun sebelumnya, menunjukkan penurunan sekitar 73 persen. Luka berat naik 62 persen, sementara luka ringan turun 63 persen,” tambahnya.
Jalur Pantai Utara (Pantura) mencatat 67 kasus kecelakaan, menurun dari 212 kasus tahun sebelumnya. “Sementara di Pantai Selatan (Pansela), terjadi 82 kasus, turun sekitar 50 persen dari 174 kasus sebelumnya,” terangnya.
Aan juga mengungkapkan bahwa kasus kecelakaan paling banyak disebabkan oleh tabrakan bagian depan kendaraan dengan kendaraan lainnya, diikuti oleh tabrak belakang kendaraan dengan bagian depan kendaraan lain.
“Kategori laka tunggal menduduki peringkat ketiga, sementara tabrak manusia peringkat keempat, dan tabrak depan samping berada di peringkat kelima. Ini menunjukkan masalah konsentrasi dan kelelahan masih menjadi penyebab utama kecelakaan lalu lintas,” tandasnya. CAK/RAZ