JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Silmy karim menyebut saat ini sudah terdapat 270 pihak yang berminat menggunakan layanan Golden Visa.
Golden Visa adalah layanan yang memberikan izin tinggal kepada warga negara asing (WNA) selama lima hingga sepuluh tahun dengan syarat melakukan investasi di Indonesia sesuai ketentuan yang berlaku.
Silmy menjelaskan bahwa Golden Visa ditujukan untuk menarik WNA berkualitas.
“Saat ini sudah ada sekitar 270 peminat Golden Visa yang mendaftar, dan kami menargetkan mencapai 1.000 peminat pada tahun 2024,” kata Silmy kepada awak media di Kemenkumham, Jakarta Selatan, pada Jumat, 26 Januari 2024.
Dirjen Imigrasi juga mencatat bahwa banyak peminat Golden Visa merupakan WNA yang sudah tinggal dalam jangka waktu tertentu di Indonesia. Oleh karena itu, Ditjen Imigrasi sedang mempersiapkan peraturan izin tinggal peralihan.
“Mereka ingin berinvestasi karena sudah memiliki kegiatan di Indonesia,” ujar Silmy.
Peminat Golden Visa berasal dari berbagai negara, termasuk Korea, Jepang, Cina, dan Amerika Serikat (AS).
Persyaratan bagi individu yang ingin memperoleh Golden Visa adalah menabung di Indonesia dengan jumlah minimal 350 ribu dolar AS untuk izin tinggal selama lima tahun, dan 700 ribu dolar AS untuk izin tinggal selama sepuluh tahun.
Jumlah investasi yang lebih besar berlaku untuk perusahaan, dengan nilai investasi minimal 25 juta dolar AS untuk izin tinggal lima tahun, dan 50 juta dolar AS untuk izin tinggal sepuluh tahun.
Silmy juga menjelaskan bahwa dasar hukum untuk pemberlakuan Golden Visa telah diterbitkan, dan Ditjen Imigrasi sedang melakukan sosialisasi serta mempersiapkan proses peluncurannya.
“Peminatnya sudah banyak, terutama yang sudah berada di Indonesia,” tambah Silmy.
Dengan adanya layanan Golden Visa ini, diharapkan dapat meningkatkan minat investasi asing dan memperkuat hubungan Indonesia dengan negara-negara lain dalam hal ekonomi dan investasi. CAK/RAZ