JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Endipat Wijaya, menjadi perbincangan publik setelah pernyataannya mengenai relawan bencana Aceh dan Sumatra menuai kritik di media sosial.
Di tengah sorotan tersebut, publik juga menyoroti daftar kekayaan Endipat, khususnya koleksi kendaraan yang tercatat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Berdasarkan LHKPN yang terakhir dilaporkan pada 26 Maret 2025, Endipat tercatat memiliki total kekayaan sebesar Rp 14.355.375.506 atau sekitar Rp 14,3 miliar. Dari jumlah tersebut, nilai koleksi kendaraan bermotor di garasinya mencapai Rp 2.596.000.000.
Koleksi kendaraan tersebut meliputi:
- GWM Tank 500 HEV 2024 dengan taksiran nilai Rp 1.196.000.000
- Honda CR-V 2019 dengan nilai Rp 400 juta
- Toyota Alphard 2021 dengan nilai Rp 1.000.000.000
Seluruh kendaraan itu dilaporkan diperoleh dari hasil sendiri. Tidak terdapat kendaraan lain dalam catatan hartanya.
Sorotan terhadap Endipat meningkat setelah potongan video saat rapat Komisi I DPR dengan Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid viral di media sosial.
Dalam rapat tersebut, Endipat mengkritik narasi di media sosial terkait penanganan bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Ia menyinggung pihak-pihak yang menurutnya “sok paling bekerja” di lokasi bencana. “Ada orang yang cuma datang sekali, seolah-olah paling bekerja di Aceh. Padahal negara sudah hadir dari awal,” ujarnya.
Endipat juga menyoroti relawan yang menyumbang Rp 10 miliar namun viral, sementara pemerintah disebutnya telah menyalurkan anggaran jauh lebih besar.
“Orang-orang cuma nyumbang Rp 10 miliar, negara sudah triliun-triliunan ke Aceh itu,” katanya.
Pernyataannya tersebut kemudian menuai respons warganet dan mengundang perdebatan mengenai etika komunikasi pejabat publik dalam situasi bencana. HUM/GIT

