JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Kejaksaan Agung (Kejagung) RI memastikan akan segera menyerahkan seluruh aset milik Harvey Moeis dan istrinya, artis Sandra Dewi, yang telah disita ke Badan Pemulihan Aset (BPA) untuk dilelang.
Proses ini dilakukan setelah seluruh putusan hukum terhadap Harvey Moeis dinyatakan berkekuatan hukum tetap (inkracht).
Kapuspenkum Kejagung RI, Anang Supriatna, mengatakan bahwa aset hasil rampasan negara akan segera dinilai dan dilelang oleh BPA.
“Aset yang sudah disita dan sudah berkekuatan hukum atau inkracht dirampas untuk negara dan diperhitungkan sebagai uang pengganti. Tim JPU eksekutor akan menyerahkan aset itu ke Badan PPA untuk penilaian dan pelelangan,” ujar Anang, Senin 3 November 2025.
Sementara itu, Sandra Dewi resmi mencabut gugatan keberatannya atas penyitaan aset. Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pun memutuskan bahwa vonis terhadap Harvey Moeis, termasuk perampasan aset, dapat dieksekusi.
“Pemohon tunduk dan patuh pada putusan yang telah berkekuatan hukum tetap,” kata Ketua Majelis Hakim Rios Rahmanto dalam persidangan, Selasa 28 Oktober 2025.
Dalam vonis Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat pada 23 Desember 2024, seluruh aset Harvey Moeis yang disita jaksa saat tahap penyelidikan dinyatakan dirampas untuk negara. Beberapa di antaranya juga berkaitan dengan kepemilikan Sandra Dewi.
Di antara aset tersebut terdapat:
- 88 tas mewah berbagai merek internasional,
- Logam mulia,
- Rekening deposito senilai Rp 33 miliar,
- Dua unit kondominium di Perumahan Gading Serpong,
- Rumah di kawasan Kebayoran Baru (Pakubuwono), dan
- Rumah di Permata Regency, Jakarta Barat.
Vonis terhadap Harvey Moeis sendiri telah diperberat menjadi 20 tahun penjara serta diwajibkan membayar uang pengganti Rp 420 miliar.
Dengan putusan ini, Kejagung memastikan seluruh aset rampasan akan dilelang untuk pemulihan kerugian negara dalam kasus korupsi tata niaga timah yang menjerat Harvey. HUM/GIT

