JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Kejaksaan Agung (Kejagung) akhirnya menerbitkan daftar pencarian orang (DPO) untuk Jurist Tan, salah satu tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook.
Penetapan status buronan ini dilakukan setelah Jurist Tan tiga kali mangkir dari panggilan pemeriksaan. Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Anang Supriatna, mengonfirmasi status DPO tersebut.
“Kalau JT (Jurist Tan), setahu saya, mungkin nanti saya cek lagi ya, kayaknya sudah DPO, kayaknya,” ujar Anang.
Jurist Tan diduga memiliki peran sentral dalam skandal korupsi ini. Sejak Agustus 2019, ia disebut telah merencanakan pengadaan laptop Chromebook sebagai bagian dari program digitalisasi pendidikan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud).
Bersama mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim dan staf khususnya, Fiona Handayani, Jurist Tan membentuk grup WhatsApp bernama ‘Mas Menteri Core Team’ untuk membahas rencana pengadaan tersebut.
Ia juga diduga melobi agar Ibrahim Arief menjadi konsultan di Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK).
Pada awal tahun 2020, Nadiem Makarim juga disebut bertemu dengan pihak Google untuk membahas rencana pengadaan Chromebook ini.
Sebelum ditetapkan sebagai buronan, Jurist Tan telah dijadwalkan untuk diperiksa pada 18, 21, dan 25 Juli 2025, namun ia tidak pernah hadir. Kejagung menduga Jurist Tan saat ini berada di luar negeri.
Meskipun demikian, pihak Kejagung menyatakan telah memiliki informasi terkait keberadaannya dan akan mendalaminya untuk menghadirkan yang bersangkutan ke hadapan hukum. HUM/GIT