JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Tindak pidana perdagangan orang (TPPO) melibatkan 5 warga negara Tiongkok, dibongkar tim Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Barat.
Modus yang diduga kuat sebagai bagian dari jaringan perdagangan orang yang menyasar perempuan Indonesia untuk dikirim ke luar negeri ini, bukti kerja cepat dan profesional jajaran Imigrasi Jakarta Barat dalam mengungkap kasus ini.
Kakanwil Direktorat Jenderal Imigrasi DK Jakarta, Pamuji Raharja, menyampaikan apresiasi terhadap kerja keras yang dilakukan oleh jajaran imigrasi.
“Kami sangat mengapresiasi keberhasilan tim dalam mengungkap dan menangani penyalahgunaan izin tinggal ini. Tindakan seperti ini penting sebagai bentuk komitmen kami dalam menjaga kedaulatan negara dan penegakan hukum keimigrasian,” tegas Pamuji dalam konferensi pers di Aula Lantai II Kantor Imigrasi Jakarta Barat, Senin, 26 Mei 2025.
Kelima WNA Tiongkok yang diamankan berinisial ZL, WW, LF, LW, dan SH. Mereka masuk ke wilayah Indonesia dengan menggunakan Izin Tinggal Kunjungan.
Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan, mereka diduga kuat menyalahgunakan izin tinggal tersebut untuk tujuan yang tidak sesuai, sebagaimana diatur dalam Pasal 122 huruf a Undang-Undang No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.
Dalam keterangannya, pihak Imigrasi mengungkap bahwa kelima pelaku merupakan bagian dari agen biro jodoh asal Tiongkok yang menjalankan praktik pengantin pesanan di Indonesia.
Sebagai bentuk tindak lanjut, Kantor Imigrasi akan menjatuhkan Tindakan Administratif Keimigrasian berupa deportasi dan penangkalan terhadap para pelaku, sesuai dengan ketentuan Pasal 75 ayat (1) Undang-Undang Keimigrasian.
Hadir dalam konferensi pers ini, Janartanepaia Namtorvvnayan selaku perwakilan dari Direktorat Jenderal Imigrasi Daerah Khusus Jakarta, didampingi oleh Kepala Kantor Imigrasi Jakarta Barat, Nur Raisha Pujiastuti, serta pejabat imigrasi lainnya. HUM/CAK