JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Mantan Penasihat KPK, Tsani Annafari, mendukung usulan dari Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) untuk meminta Panitia Seleksi (Pansel) mem-blacklist internal KPK periode ini dari mendaftar sebagai Calon Pimpinan (Capim) KPK periode selanjutnya. Tsani berpendapat bahwa ada pihak internal KPK yang berperan sebagai pendukung pemimpin bermasalah, seperti mantan Ketua KPK Firli Bahuri.
“Saya sependapat dengan ini, terutama mereka yang menjadi kaki tangan dan penjilat pimpinan yang bermasalah i.e. FB (Firli Bahuri),” kata Tsani dalam keterangannya, Minggu 14 Juli 2024 seperti dilansir detikcom.
Tsani memberikan contoh seorang pejabat di KPK berinisial PN, yang pernah menyerahkan surat pengembalian Firli ke Polri tanpa menyertakan hasil pelanggaran etiknya. Tsani menambahkan bahwa pihak yang sama menyambut Firli kembali ke KPK seolah-olah seperti saudara lama.
“Contoh, inisial PN yang dulu sempat merangkap sebagai Plt Sekjen. Dosa yang publik banyak tidak tahu adalah surat pengembalian FB ke Polri yang dia buat dulu ternyata tidak mencantumkan hasil pelanggaran etik yang sudah disepakati dalam forum pimpinan dengan DPP (Dewan Pertimbangan Pegawai). Akibatnya, pengembalian FB dilihat seolah-olah seperti pengembalian biasa tanpa catatan sehingga dia bisa menduduki jabatan strategis,” ujar Tsani.
“Waktu FB kembali ke KPK, dia dan kroninya jugalah yang ‘menyambut’ mereka seperti saudara lama,” tambah dia.
Tsani menegaskan bahwa pandangannya itu tidak didasari agenda pribadi dan bahwa ia tidak mendaftar sebagai capim KPK periode ke depan.
“Ini saya kirim tanpa agenda apa-apa, selain agar yang terpilih adalah yang terbaik dan bisa bawa KPK kembali ke jalan yang benar,” tuturnya.
Sebelumnya, MAKI meminta agar internal KPK periode ini tidak ikut serta dalam bursa capim KPK. MAKI menganggap KPK periode ini gagal total.
“Secara umum saja bahwa KPK periode ini gagal total sehingga siapa pun internal KPK dan pimpinan tidak layak maju periode depan,” kata Koordinator MAKI Boyamin Saiman kepada wartawan, Sabtu 13 Juli 2024.
“Saya minta pansel untuk blacklist orang KPK untuk lolos. Langsung coret semua,” lanjutnya.
Boyamin juga menyoroti anjloknya Indeks Persepsi Korupsi saat ini dan mengatakan bahwa pansel capim KPK harus memberi kesempatan kepada orang di luar KPK untuk memperbaiki KPK.
“Jika diloloskan, aku khawatir akan makin anjlok pemberantasan korupsi dan persepsi antikorupsi akan di bawah 30 dari saat ini 37. Pansel harus beri kesempatan orang luar KPK untuk setidaknya berikan darah baru yang mestinya akan berusaha lebih baik mengelola KPK,” ujarnya. HUM/GIT