SURABAYA, Memoindonesia.co.id – Mahasiswa Universitas Ciputra, Surabaya, menciptakan suatu ide untuk pengurangan pengaruh akibat globalisasi dengan memanfaatkan mikrohidro sebagai penghemat energi listrik.
Tim mahasiswa terdiri dari berbagai jurusan menggabungkan keahliannya untuk menuangkan ide mereka agar tercapainya suatu produk yang berkualitas dan ramah lingkungan.
Ketiga anggota tim yang terlibat di antaranya yaitu Alda Aryana Andry Astuti (ACC 2021), Valisha Trevina (ACC 2021), dan Luisha Amira (ACC 2021).
“Di era milenial ini, kebutuhan akan listrik sudah sangat awam di kehidupan sehari-sehari. Manusia sangat membutuhkan listrik untuk segala aktivitas rumah tangga,” ujar Abdul Fitro Al Akbar, leader kegiatan.
Tak hanya itu, meningkatnya populasi manusia dan bertambah banyaknya perusahaan serta pabrik yang berdiri juga mengakibatkan krisis energi listrik.
“Energi listrik yang dihasilkan tak hanya berasal dari batubara saja, melainkan juga bisa didapat dari sumber energi lain seperti energi gerak, energi panas, energi matahari, dan bentuk-bentuk energi lainnya yang dapat menghasilkan energi listrik,” sambungnya.
Penggunaan energi listrik di daerah perkotaan lebih pesat. Terutama dalam dunia kampus, banyak mahasiswa yang memerlukan listrik untuk memenuhi kebutuhan belajarnya.
Hal ini juga perlu dipertimbangkan karena potensi sumber energi listrik di daerah kampus cukup besar, hanya saja perlu ide-ide cemerlang agar pemanfaatan lebih maksimal untuk kehidupan masyarakat kampus.
Indonesia merupakan suatu negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Begitu juga dengan kekayaan airnya, banyak sekali sumber air yang melimpah yang bisa ditemui di daerah Indonesia.
Hal itu juga merupakan satu alasan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Air yang mana bisa dihasilkan energi listrik dalam skala yang besar. Proses pemanfaatan bisa didapatkan dari air yang mengalir dengan debit yang besar.
Tak hanya energi listrik dalam skala besar yang bisa didapatkan dari sumber daya air, bahkan energi listrik dalam skala kecil pun bisa dihasilkan dari pemanfaatan kekayaan air tersebut.
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro merupakan pembangkit dengan memanfaatkan air yang mengalir. Di mana, pada pemanfaatan pembangkit listrik ini membutuhkan komponen utama.
Seperti turbin sebagai penghasil energi mekanis dan generator untuk mengubah energi mekanis tersebut menjadi energi listrik.
Walaupun skala yang dihasilkan dalam jumlah yang tak banyak yaitu kurang dari 100 kWh, tetapi tetap bisa menghasilkan energi listrik.
Pembangkit listrik tenaga mikrohidro adalah pembangkit yang ramah lingkungan dimana proses pemanfaatannya melalui sumber daya alam.
Kapasitas aliran air dan jarak jatuhnya air menentukan besar energi listrik yang dihasilkan, semakin besar ketinggian atau kapasitas air tersebut maka semakin banyak pula tenaga listrik yang dihasilkan.
Sistem pengendalian PLTMH adalah memanfaatkan aliran air yang ada di sumber air kemudian terproduksi dialirkan melalui saluran suplai air ke kolam penenangan.
Kolam yang nyaman terhubung ke pipa berkecepatan tinggi dan turbin air ditempatkan di ujungnya. Turbin air berputar setelah tekanan diperoleh, dan putaran turbin digunakan untuk memutar generator dan membangkitkan tegangan setelah putaran stator generator.
Air yang telah melewati turbin kemudian dikembalikan ke kolam sehingga tidak mempengaruhi ekologi dan habitat yang ada di kolam tersebut.
Produk ini didukung oleh dosen mata kuliah Grenn Lifestyle yaitu drh. Almadewati Erina, M.Si dan Muhammad Nurdin Razak. Dukungan tersebut tertuang melalui pembicaraan di kelas Selasa siang.
“Waw ini sangat membantu pengeluaran kampus atas listrik ya, ide kalian keren” ujar salah satu dosen, Almadewati Erina didampingi Muhammad Nurdin Razak. HUM/BAD