Jakarta – Kantor Imigrasi Kelas Il TPI Bitung, Sulawesi Utara, mendeportasi 6 orang WN Filipina karena menyalahi izin tinggal melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, Rabu (19/7/2023) dinihari.
Sebelum dilakukan pendeportasian, WN Filipina tersebut telah menjalani proses pemeriksan dan pendentensian di Kantor Imigrasi Kelas II TPI Bitung, Kanwil Kemenkumham Sulawesi Utara.
Mereka adalah Hamid Panasang, Midian Kalbe Ambali, Gilbert Diavez Bayubay, Robert Chan, Jhonly Sambogay, dan Baltazar Ejusa Eras.
Kepala Kantor Imigrasi Bitung Ryang Yang Satiawan mengatakan, keenam WN Filipina tersebut dipulangkan ke negara asal menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA 0601 tujuan Jakarta dari Bandara Sam Ratulangi pada Selasa (18/7/2023) siang.
“Keenam deteni tersebut dikawal oleh enam anggota kita menuju ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta, ” ujar mantan Kasi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Kanim Kelas I TPI Jakarta Utara ini.
Dijelaskan Ryang, pukul 17.00 deteni tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta dan langsung menuju terminal 3 keberangkatan internasional menunggu proses check-in maskapai Philipine Airlines tujuan Manila , dan Garuda Indonesia tujuan Manila Filipina.
Sekitar pukul 22.00 dilakukan proses check-in penerbangan Philipine Airlines. Selanjutnya pukul 23.00, petugas menuju ke konnter Imigrasi dan dilakukan peneraan cap keluar oleh petugas imigrasi Soekarno Hatta pada boarding pass dan travel document keenam Warga Negara Filipina tersebut.
“Hari Rabu tanggal 19 Juli 2023 Pukul 00.45 WIB Pesawat Philipine Airlines dengan nomor penerbangan PR 536 yang ditumpangi WN Filipina berangkat dari Jakarta ke Manila,” pungkas Ryang.
Kegiatan Pendeportasian terhadap 6 orang warga Philipina melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta telah dilaksanakan dengan lancar. (cak/bad)