JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Suasana mencekam terjadi di SDN Kalibaru 01 Pagi, Cilincing, Jakarta Utara, setelah sebuah mobil pengangkut menu makan bergizi gratis (MBG) menerobos pagar sekolah dan menabrak siswa serta guru yang sedang beraktivitas di halaman sekolah, Kamis 11 Desember 2025 pagi. Insiden tersebut menyebabkan 22 orang terluka.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.39 WIB. Rekaman CCTV yang viral di media sosial memperlihatkan puluhan murid berada di lapangan sekolah sebelum sebuah mobil melaju dari belakang dan menerobos masuk hingga menabrak sejumlah siswa.
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Bidang Investigasi dan Komunikasi Publik, Nanik Sudaryati Deyang, menyampaikan bahwa berdasarkan informasi awal tidak ada korban meninggal.
“Informasi sementara tidak ada yang meninggal,” ujarnya.
Sebanyak 19 korban awalnya dilarikan ke dua rumah sakit. Dalam laporan terbaru, total korban bertambah menjadi 22 orang. Kapolres Metro Jakarta Utara Kombespol Erick Frendriz menjelaskan, tiga korban dirawat di RSUD Cilincing dan sembilan lainnya menjalani perawatan di RSUD Koja, sedangkan sebagian korban lainnya telah diperbolehkan rawat jalan.
Kapolda Metro Jaya Irjenpol Asep Edi Suheri menegaskan pihaknya mengusut tuntas kasus ini, termasuk mendalami unsur kesengajaan.
“Kami akan dalami kenapa sampai terjadi kejadian mobil masuk ke halaman sekolah dan menabrak para siswa,” tegasnya.
Asep menambahkan, penyelidikan melibatkan Ditreskrimum dan Ditlantas Polda Metro Jaya mengingat kecelakaan terjadi di dalam lingkungan sekolah, bukan di jalan raya.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan bahwa mobil tersebut memang rutin mengantar menu MBG. Namun, pada hari kejadian mobil dikemudikan oleh sopir pengganti.
“Karena sopirnya ganti, padahal pintunya tertutup, mobil masuk dengan kecepatan tidak terkontrol,” ujarnya di RSUD Koja.
Wakil Kepala BGN, Sony Sanjaya, menyampaikan permohonan maaf dan keprihatinan atas insiden tersebut. BGN memastikan akan melakukan evaluasi internal, termasuk penelusuran kemungkinan pelanggaran SOP.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menambahkan evaluasi juga mencakup prosedur perekrutan sopir dan pegawai SPPG, terutama terkait kualitas sopir pengganti.
Hingga saat ini penyidik Polda Metro Jaya masih melakukan pemeriksaan dan belum menetapkan tersangka. HUM/GIT

