ACEH, Memoindonesia.co.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan jalur yang menghubungkan Kota Medan di Sumatra Utara menuju Aceh Tamiang mulai terbuka setelah alat berat menyingkirkan material tanah, lumpur, dan puing, Selasa 2 Desember 2025.
BNPB menjelaskan bahwa sejumlah kendaraan roda empat telah mulai melewati jalur tersebut dengan kecepatan terbatas.
“Sejumlah kendaraan roda empat mulai dapat melewati jalur tersebut dengan kecepatan terbatas. Targetnya, besok pagi atau Rabu 3 Desember 2025, jalur tersebut sudah dapat dilalui secara 100 persen,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
Pantauan tim BNPB menunjukkan jalur Sumatra Utara menuju Kuala Simpang di Aceh Tamiang sudah mulai terbuka.
Pekerjaan hari ini difokuskan pada pembersihan beberapa material yang masih menumpuk di pinggir jalan.
BNPB telah mengirim tim pendampingan di seluruh titik kabupaten dan kota terdampak yang dipimpin Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Jarwansyah.
Pendampingan meliputi pendistribusian logistik dan peralatan melalui jalur laut dan udara, pemutakhiran data, sistem komando, dan kebutuhan lain dalam fase penanganan darurat.
Untuk distribusi bantuan jalur laut, pengiriman dilakukan dari Banda Aceh menuju Langsa dengan waktu tempuh kurang lebih dua hari.
Bantuan logistik untuk Kota Langsa telah tiba di kantor Dinas Sosial setempat, sedangkan bantuan untuk Aceh Tamiang masih dalam perjalanan.
Distribusi bantuan mulai dilaksanakan hari ini.
“Sementara jalur udara untuk Aceh Tamiang, Deputi 4 BNPB telah memerintahkan helikopter untuk mengirimkan dukungan dengan metode air drop di beberapa titik seperti lapangan Dekat Babo dan Perupuk, Kecamatan Bandar Pusaka,” ujar Abdul Muhari.
Bantuan tahap ini meliputi makanan siap saji 100 pack, hygiene kit 100 buah, paket sembako 50 pack, selimut 100 lembar, matras 100 lembar, dan alat kebersihan 25 buah.
“Dengan terbukanya akses dari Medan menuju Aceh Tamiang, Langsa, hingga Lhoksumawe ini diharapkan membawa dampak yang lebih baik bagi masyarakat dan seluruh komponen yang bertugas di lapangan selama tanggap darurat hingga pemulihan nanti,” katanya.
Ia menambahkan bahwa pemulihan jaringan listrik, telekomunikasi, dan pembersihan material dapat dilakukan lebih mudah setelah akses mulai terbuka. HUM/GIT

