JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Polda Metro Jaya akan memeriksa Roy Suryo cs sebagai tersangka kasus tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Pemeriksaan dijadwalkan pada Kamis 13 November 2025, dan Roy Suryo memastikan akan memenuhi panggilan penyidik.
Kuasa hukum Roy cs, Ahmad Khozinudin, menyatakan kliennya siap hadir dalam pemeriksaan pertama sebagai tersangka. “Terkait pemanggilan, kita akan memenuhi panggilan itu sebagai warga negara yang baik,” ujarnya, Senin 10 November 2025.
Khozinudin menegaskan bahwa Roy Suryo dan dua rekannya, yakni Rismon Hasiholan Sianipar serta Tifauziah Tyassuma alias dr Tifa, tidak gentar menghadapi proses hukum.
“Kita mau tunjukkan kepada publik tidak ada rasa takut sedikit pun. Pemanggilan penyidik ini adalah prosedur hukum biasa,” imbuhnya.
Lebih lanjut, pihaknya masih mempertimbangkan langkah hukum berupa praperadilan terhadap penetapan status tersangka tersebut.
“Untuk praperadilan kami belum mempertimbangkan untuk mengambil itu karena praperadilan memang hak hukum, bukan kewajiban hukum. Jika nanti dianggap perlu dan mendesak, kami akan menempuhnya,” kata Khozinudin.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjenpol Asep Edi Suheri mengumumkan delapan tersangka dalam kasus tudingan ijazah palsu Jokowi. Mereka dibagi menjadi dua klaster.
Klaster pertama berisi lima tersangka, yaitu ES, KTR, MRF, RE, dan DHL. Mereka dijerat dengan Pasal 310 dan/atau Pasal 311 dan/atau Pasal 160 KUHP, serta Pasal 27A juncto Pasal 45 Ayat (4) dan/atau Pasal 28 Ayat (2) juncto Pasal 45A Ayat (2) Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Sementara itu, klaster kedua berisi tiga tersangka, yakni RS (Roy Suryo), RHS (Rismon Hasiholan Sianipar), dan TT (Tifauziah Tyassuma). Mereka dijerat dengan Pasal 310 dan/atau Pasal 311 KUHP, serta Pasal 32 Ayat (1) juncto Pasal 48 Ayat (1), dan/atau Pasal 35 juncto Pasal 51 Ayat (1), serta Pasal 27A juncto Pasal 45 Ayat (4) dan/atau Pasal 28 Ayat (2) juncto Pasal 45A Ayat (2) Undang-Undang ITE. HUM/GIT

