SURABAYA, Slentingan.com – Oknum anggota Linmas berinisial BG, dilaporkan ke Polrestabes Surabaya karena diduga melakukan kekerasan pada seorang anak di Selter Anak di Gayungan. Tidak terima, orang tua korban kemudian dengan didampingi Surabaya Children Crisis (SCCC), ibunya melapor ke polisi.
Ketua Surabaya Children Crisis (SCCC)
Sulkhan Alif, yang ikut mendampingi korban mengatakan, jika aksi kekerasan tersebut diakui oleh korban terjadi setelah korban yang juga menyandang status anak berhadapan dengan hukum (ABH) dititipkan ke Selter Anak Gayungan karena masalah pencurian uang di sekolah pada akhir Februari 2023.
“Pengakuan anak ini, dia dipukul bagian mata kirinya hingga ada luka dibawah mata dan sempat mata kanannya dibalsem dengan alesan ruqyah, selain itu korban disuruh untuk merayap hingga tangannya luka,” ujar Alif.
Dari keterangan korban, aksi kekerasan di Selter Anak Gayungsari milik Pemkot Surabaya tersebut terjadi pada Selasa (28/02/2023) sekitar jam 10.00. BG yang mengaku sebagai petugas jaga menggunakan baju linmas berwarna hitam saat itu menawari sebatang rokok kepada korban.
Namun, korban menolak karena aturan di Selter Anak Gayungan tidak memperbolehkan anak-anak merokok.
“Namun tetap dipaksa oleh terlapor BG. Sehingga diambil rokoknya oleh korban. Usai diambil, korban ini ditampar hingga ada luka. Jadi seperti dijebak sama BG ini,” imbuh Alif.
Kini, korban bersama SCCC telah melaporkam kejadian kekerasan di tempat yang seharusnya menjadi perlindungan bagi anak-anak yang berhadapan dengan hukum. Alif menegaskan telah melapor ke Polrestabes Surabaya dengan nomor LP/B/238/III/2023/SPKT/Polrestabes Surabaya/Polda Jawa Timur.
Alif menambahkan, saat ini masih menunggu hasil perkembangan penyelidikan lebih lanjut dari penyidik PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya.
“Terduga pelaku oknum linmas,” tandas Alif.
Sementara itu, Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Wardi Waluyo membenarkan adanya laporan tersebut. Saat ini anggota masih melakukan penyelidikan dengan pulbaket. “Laporan baru kami terima dan masih lidik,” kata Wardi, Jumat (3/3). (HUM/CAK)