JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Lisa Mariana tidak menghadiri panggilan penyidik Bareskrim Polri dalam pemeriksaan perdana dirinya sebagai tersangka kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK).
Pemanggilan ini merupakan yang pertama sejak Lisa ditetapkan sebagai tersangka pada Jumat 17 Oktober 2025 malam. Penetapan status tersangka itu dikonfirmasi oleh Kasubdit I Dittipidsiber Bareskrim Polri Kombespol Rizki Agung Prakoso, Minggu 19 Oktober 2025.
“Besok (hari ini) LM dipanggil sebagai tersangka. Sudah diterima yang bersangkutan Jumat malam,” ujar Rizki.
Lisa tidak hadir dalam pemeriksaan yang dijadwalkan hari ini. Kuasa hukumnya, Jhony Boy Nababan, menyampaikan bahwa kliennya berhalangan hadir karena kondisi kesehatan yang kurang baik.
“Enggak hadir, sakit,” kata Jhony kepada wartawan, Senin 20 Oktober 2025.
Jhony menambahkan, pihaknya akan mengirim surat pemberitahuan resmi kepada Bareskrim Polri mengenai ketidakhadiran Lisa dan meminta penjadwalan ulang pemeriksaan. “Hari ini jam 1 saya ke sana. Diundur minggu depan,” ujarnya.
Lisa Mariana sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka setelah penyidik Dittipidsiber Bareskrim Polri melakukan gelar perkara. Meski demikian, pihak Lisa mengaku menghormati proses hukum yang berjalan.
“Responsnya dia siap menghadapi semua permasalahan ini,” kata Jhony Boy Nababan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.
Jhony menilai, penetapan tersangka terhadap Lisa perlu diuji secara hukum. Ia berpendapat bahwa belum tentu terdapat unsur pencemaran nama baik dalam pernyataan kliennya.
“Karena ini masih perlu diuji pembuktiannya untuk masalah pencemaran nama baik ini. Dan kita menghargai semua proses yang sudah berjalan di Siber Bareskrim,” jelasnya.
Jhony juga menegaskan bahwa Lisa bersikap kooperatif sejak awal proses penyelidikan. “Klien kami menaati hukum, tetap kooperatif dari awal sampai sekarang,” katanya.
Kasus ini bermula ketika Lisa menuding bahwa Ridwan Kamil merupakan ayah biologis dari anaknya. Tidak terima dengan tudingan tersebut, RK melaporkannya ke Bareskrim Polri dengan tuduhan pencemaran nama baik.
Dalam proses penyidikan, keduanya sempat menjalani tes DNA yang difasilitasi Polri. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa anak Lisa tidak memiliki DNA yang identik dengan Ridwan Kamil.
Menanggapi penetapan tersangka terhadap Lisa, kuasa hukum Ridwan Kamil, Muslim Jaya Butar-butar, menyatakan apresiasinya terhadap kinerja Bareskrim.
“Ini bukti penyidik bekerja secara profesional dalam menuntaskan kasus tersebut ke ranah hukum,” ujarnya.
Muslim menilai penetapan tersangka itu sudah sesuai prosedur hukum. “Kami mengapresiasi Bareskrim menetapkan Lisa Mariana sebagai tersangka karena memang secara hukum telah memenuhi unsur pidana atas dugaan pencemaran nama baik,” tambahnya. HUM/GIT