JAKARTA, Memoindonesia.co.id — Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya berhasil meraih piagam penghargaan sebagai Satuan Kerja dengan Laporan Pemeriksaan Dokumen Forensik Terbanyak Tahun 2025 sebanyak 177 dokumen forensik.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Direktorat Intelijen Keimigrasian dalam kegiatan Diseminasi Dokumen Forensik Keimigrasian Tahun Anggaran 2025 yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2025.
Penghargaan ini diterima Kepala Bidang Tempat Pemeriksaan Imigrasi, Kholilur Rohman, mewakili Kepala Kantor Imigrasi Surabaya. Prestasi ini menjadi bukti komitmen Imigrasi Surabaya memperkuat deteksi dini terhadap potensi pelanggaran keimigrasian, melalui pelaporan pemeriksaan dokumen yang akurat, sistematis, dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Direktur Intelijen Keimigrasian, Agus Waluyo, menyampaikan apresiasi kepada seluruh satuan kerja yang telah menunjukkan kinerja terbaik dalam pengelolaan alat dan pelaporan dokumen forensik.
Ia secara khusus menyoroti Imigrasi Surabaya yang dinilai berhasil memanfaatkan alat laboratorium forensik keimigrasian secara optimal.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam bentuk penghargaan terhadap kinerja satuan kerja yang telah melaksanakan pengelolaan dan pelaporan alat laboratorium forensik dokumen keimigrasian terbaik periode Januari sampai September 2025.
“Diharapkan, satuan kerja yang telah mendapatkan penghargaan dapat menjaga dan meningkatkan kinerjanya, demikian pula satuan kerja lainnya,” ujar Agus.
Penghargaan kepada Imigrasi Surabaya ini merupakan bentuk apresiasi atas komitmen dan ketertiban dalam pengelolaan, pemanfaatan, serta pelaporan penggunaan alat laboratorium forensik keimigrasian secara akurat.
Optimalisasi perangkat laboratorium ini dinilai berhasil memperkuat kegiatan intelijen, deteksi dini, dan penegakan hukum di bidang keimigrasian.
Secara umum, pemeriksaan dokumen forensik adalah proses penting dalam mendeteksi keaslian dan keabsahan dokumen perjalanan, seperti paspor, visa, dan izin tinggal. Melalui pendekatan forensik, potensi pemalsuan, manipulasi data, dan penyalahgunaan identitas dapat diidentifikasi secara lebih cepat dan tepat.
Data dari Direktorat Jenderal Imigrasi menunjukkan tren peningkatan kasus pemalsuan dokumen dalam beberapa tahun terakhir, khususnya di wilayah dengan arus keluar-masuk internasional yang tinggi.
Kantor Imigrasi Surabaya, sebagai pengawas utama di Bandara Juanda memiliki posisi strategis dalam mendeteksi potensi ancaman keimigrasian di wilayah Indonesia Timur.
Penghargaan ini tidak hanya mencerminkan prestasi administratif, tetapi juga merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperkuat fungsi intelijen keimigrasian, yang berperan penting dalam menjaga keamanan nasional dari ancaman lintas negara. HUM/BAD