SIDOARJO, Memoindonesia.co.id – Pemakaman jenazah Muhammad Adam Fidiansyah (13), santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, diwarnai isak tangis keluarga.
Almarhum dimakamkan di tempat asalnya di Desa Masangan Kulon, Kecamatan Sukodono, Kamis 9 Oktober 2025 malam.
Jenazah Adam diserahkan kepada keluarga setelah berhasil diidentifikasi di RS Bhayangkara Surabaya.
Setibanya di rumah duka sekitar pukul 20.00 WIB, suasana haru menyelimuti keluarga yang menyambut kedatangan jenazah dengan tangisan histeris.
Tak lama kemudian, jenazah disalatkan dan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) setempat.
Ratusan pelayat, baik dari keluarga maupun warga sekitar, turut mengiringi prosesi pemakaman.
Santri kelas VII itu merupakan anak sulung dari pasangan Widi Hidayat (36) dan Wahyu Alfi Septian (34).
Almarhum diketahui baru enam bulan menimba ilmu di Ponpes Al Khoziny setelah lulus dari sekolah dasar.
Saidi (67), kakek almarhum, mengenang cucunya sebagai anak yang pendiam dan tidak pernah menyusahkan orang tua.
Keinginan untuk mondok di Ponpes Al Khoziny, kata Saidi, merupakan inisiatif Adam sendiri.
“Anaknya pendiam, gak pernah minta macam-macam. Bahkan minta mondok juga keinginannya sendiri. Dia bilang maunya di Al-Khoziny,” ujar Saidi dengan mata berkaca-kaca saat ditemui di rumah duka, Jumat 10 Oktober 2025.
Saidi menambahkan, Adam dikenal sebagai anak yang patuh dan memiliki semangat tinggi untuk belajar agama.
Selama mondok, Adam hanya sempat pulang satu kali karena sakit.
“Waktu sakit, minta izin ke Pak Kiai untuk pulang. Tiga hari kemudian langsung balik lagi ke pondok. Memang niatnya kuat mau mondok,” lanjutnya.
Tragedi ambruknya musala Ponpes Al Khoziny terjadi pada Senin 29 September 2025 sekitar pukul 15.00 WIB.
Adam menjadi salah satu korban dalam peristiwa tersebut.
Sang ayah disebut tidak beranjak dari lokasi ponpes selama lima hari menunggu kabar tentang anaknya.
Sementara sang ibu beberapa kali jatuh pingsan setelah mendengar kabar musibah itu.
“Kami sekeluarga dapat kabar Senin sore, musala ambruk. Katanya Adam bersebelahan dengan temannya, Haikal. Awalnya dikira selamat,” kenang Saidi lirih. HUM/GIT