SIDOARJO, Memoindonesia.co.id – Pihak Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia dalam tragedi ambruknya musala pada Senin 29 September 2025. Santunan itu merupakan bentuk duka cita dan permohonan maaf dari pengasuh pesantren kepada keluarga santri yang menjadi korban.
Dewan Pengasuh Ponpes Al Khoziny, KHR Muhammad Ubaidillah Mujib, menyampaikan bahwa santunan diberikan sebagai wujud kepedulian dan belasungkawa mendalam. Ia berharap para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
“Kami turut berbela sungkawa. Semoga almarhum Sholeh wafat dalam keadaan husnul khotimah, karena meninggal saat salat dan dalam posisi sebagai penuntut ilmu,” ujar pria yang akrab disapa Kiai Mamad, Senin 6 Oktober 2025.
Selain santunan, pihak pesantren juga membantu biaya pemulangan jenazah ke daerah asal. Salah satu santri yang menerima bantuan adalah Sholeh, santri asal Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Namun, keluarga almarhum Sholeh memutuskan untuk mengembalikan santunan tersebut. Abdul Fattah, kakak kandung almarhum, menegaskan bahwa keputusan itu diambil bukan karena menolak bantuan, melainkan semata-mata demi mendapatkan rida dari para kiai dan guru di pesantren.
“Kami tidak mau menerima santunan itu bukan karena apa-apa, hanya ingin mendapatkan ridanya kiai dan guru di pesantren,” tutur Abdul.
“Semoga doa dan rida beliau menjadi keberkahan bagi almarhum dan keluarga kami yang ditinggalkan,” imbuhnya.
Tragedi ambruknya bangunan musala Ponpes Al Khoziny saat salat asar menyisakan duka mendalam bagi keluarga besar pesantren.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Minggu 5 Oktober 2025 pukul 21.00 WIB, sebanyak 156 orang menjadi korban. Dari jumlah itu, 104 orang dinyatakan selamat dan 52 lainnya meninggal dunia, termasuk lima bagian tubuh yang berhasil dievakuasi.
Operasi pencarian dan evakuasi masih terus dilakukan hingga hari kedelapan, mengingat kemungkinan masih adanya korban di bawah reruntuhan bangunan. HUM/GIT