JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, menegaskan bahwa dirinya tidak mundur dari DPR RI demi mengejar jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Sara, sapaan akrabnya, menepis isu yang menyebut langkah politiknya berkaitan dengan kursi kabinet.
“Ini tidak ada kaitannya dengan jabatan Menpora. Kalau itu tujuannya, saya tidak perlu mundur dari DPR RI,” ujar Sara melalui unggahan di Instagram pribadinya, Selasa 16 September 2025.
Sara menyebut, bahkan ketika dirinya terpilih sebagai anggota DPR lewat suara rakyat, masih ada tuduhan yang diarahkan kepadanya karena statusnya sebagai keponakan Presiden Prabowo Subianto.
“Di DPR, yang di mana saya terpilih langsung oleh rakyat saja saya dituduh dapat karena saya keponakan, apalagi menteri,” tegasnya.
Ia menambahkan, selama kepemimpinan Prabowo, mustahil baginya untuk duduk di kursi menteri Kabinet Merah Putih.
Dalam unggahan tersebut, Sara juga menampilkan sejumlah capaian kerja selama masa sidang IV DPR periode 2024-2025.
Antara lain, ia mengaku telah mengikuti 15 rapat resmi, 5 kali kunjungan Komisi VII DPR dan BKSAP, serta 191 kegiatan di luar agenda DPR.
Selain itu, Sara menyoroti fungsi pengawasan dan anggaran terhadap Kementerian Pariwisata, Kementerian Ekonomi Kreatif, dan Kementerian Perindustrian yang merupakan mitra kerja Komisi VII DPR.
Isu Sara mundur dari DPR muncul di tengah kekosongan jabatan Menpora dan Menko Polkam usai reshuffle kabinet pada 8 September 2025 lalu. Saat itu, Presiden Prabowo mengganti lima menteri, termasuk Menpora, namun hingga kini dua kursi tersebut masih belum terisi.
Meski begitu, Sara memastikan keputusannya tidak ada kaitannya dengan posisi strategis di pemerintahan. Ia menegaskan pengunduran dirinya lebih pada langkah politik pribadi, bukan untuk mengejar jabatan eksekutif. HUM/GIT