PROBOLINGGO, Memoindonesia.co.id – Perjalanan wisata rombongan tenaga kesehatan (nakes) dari RS Bina Sehat Jember berakhir duka di jalur maut Bromo, Probolinggo, Minggu 14 September 2025.
Bus Pariwisata Inds88Trans yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan hebat yang merenggut nyawa 8 orang penumpang, termasuk seorang anak kecil.
Sopir bus mengaku kendaraannya mengalami rem blong di turunan curam.
Sopir bus, Albahri, menceritakan detik-detik menegangkan sebelum tragedi terjadi.
Menurutnya, saat melintasi jalanan menurun yang padat, ia menyadari rem bus tidak lagi berfungsi.
Panik, ia berusaha menyelamatkan keadaan dengan cara yang paling mungkin.
“Pada saat turunan, rem sudah blong. Saya banting setir ke kanan,” ungkap Albahri dengan nada terguncang.
“Saya sempat membunyikan klakson dan menyalakan lampu karena lalu lintas padat,” lanjutnya.
Namun, upaya tersebut tak mampu menghentikan laju bus.
Kendaraan besar itu menabrak pembatas jalan, lalu meluncur tak terkendali ke bawah hingga menghantam pagar rumah warga dan sebuah motor milik kurir yang terparkir.
Kerasnya benturan membuat bagian depan dan samping bus hancur lebur.
Kaca-kaca pecah, bahkan beberapa penumpang dilaporkan terlempar keluar dari bus akibat dahsyatnya guncangan.
Suasana ceria rombongan nakes seketika berubah menjadi jerit tangis dan kepanikan.
Akibat peristiwa nahas ini, delapan kecelakaan penumpang dinyatakan tewas di lokasi kejadian, salah satunya adalah seorang anak berusia 7 tahun.
Sementara itu, puluhan korban lainnya mengalami luka ringan hingga berat dan segera dievakuasi ke sejumlah fasilitas kesehatan terdekat, seperti Puskesmas Sukapura, Lumbang, Wonomerto, serta RSUD Tongas dan RSUD dr Mohamad Saleh.
Pengakuan sopir mengenai rem blong akan menjadi salah satu fokus utama dalam pemeriksaan lebih lanjut. HUM/GIT