JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Mantan Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) kini resmi berstatus bebas bersyarat setelah menjalani hukuman di Lapas Sukamiskin.
Berdasarkan informasi dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) Brigjenpol Mashudi, Setnov menerima remisi atau potongan masa tahanan total 28 bulan 15 hari selama di penjara.
Mashudi menjelaskan bahwa remisi tersebut menjadi salah satu faktor yang mempercepat pembebasan Setnov.
Ia menegaskan, pembebasan ini diberikan setelah Setnov memenuhi semua syarat yang ditentukan, termasuk melunasi semua denda dan uang pengganti kerugian negara yang dibebankan kepadanya.
“Tidak (remisi), dia (Setnov) bebas bersyarat. Dia setelah membayar subsider, yaitu bahwa kerugian negara sudah dibayar, sehingga surat dari kewenangan KPK sudah melayangkan ke kita. Kita wajib memproses,” kata Mashudi.
Meskipun sudah keluar dari lapas, kebebasan Setnov belum sepenuhnya murni. Kepala Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Jawa Barat, Kusnali, mengungkapkan bahwa Setnov masih memiliki kewajiban untuk melapor secara berkala hingga tahun 2029.
“Bebas bersyarat, masih ada kewajiban untuk lapor setiap sebulan. Sampai dengan masa percobaan sampai dengan 1 April tahun 2029,” ujar Kusnali.
Setelah melewati masa percobaan tersebut, barulah Setnov akan berstatus bebas murni. Pemberian remisi dan pembebasan bersyarat ini sekali lagi menuai beragam reaksi dari masyarakat, terutama mengingat kasus korupsi e-KTP yang merugikan negara dalam jumlah besar. HUM/GIT