JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Kejaksaan Agung (Kejagung) menegaskan tidak akan menunda lagi penindakan hukum terhadap Riza Chalid, tersangka kasus korupsi tata kelola minyak mentah.
Setelah berulang kali mangkir dari panggilan pemeriksaan, Kejagung akan secara resmi menetapkan Riza Chalid sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) pada pekan depan.
“Pemanggilan yang ketiga hari Senin kemarin yang bersangkutan tidak hadir. Minggu depan teman-teman penyidik akan mengambil langkah-langkah hukum di antaranya penetapan DPO,” ujar Kapuspenkum Kejagung, Anang Supriatna, Rabu 6 Agustus 2025.
Tak hanya berfokus pada status DPO, Kejagung juga telah memproses pengajuan red notice untuk Riza Chalid melalui instansi terkait.
Anang menjelaskan bahwa proses ini masih berjalan karena ada tahapan yang harus dipenuhi sesuai ketentuan. Di saat yang sama, tim penyidik juga terus mengejar aset-aset milik Riza yang diduga terkait dengan tindak pidana korupsi.
Menurut data Imigrasi, Riza Chalid terakhir terdeteksi berada di Malaysia. Anang menambahkan bahwa Kejagung akan berkoordinasi dengan otoritas negara tetangga tersebut untuk melacak keberadaan Riza, dengan tetap menghormati kedaulatan masing-masing negara.
Riza Chalid ditetapkan sebagai tersangka sejak Februari 2025 dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina, anak perusahaan, dan kontraktor kerja sama periode 2018-2023. Kasus ini diperkirakan telah menyebabkan kerugian negara yang fantastis, mencapai Rp 285 triliun.
Hingga saat ini, total 18 orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Riza Chalid menjadi salah satu nama terakhir yang terjerat dalam kasus ini. Berikut daftar para tersangka:
1. Riva Siahaan (RS), Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga
2. Sani Dinar Saifuddin (SDS), Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional
3. Yoki Firnandi (YF), Direktur Utama PT Pertamina International Shipping
4. Agus Purwono (AP), VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional
5. Maya Kusmaya (MK), Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga
6. Edward Corne (EC), VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga
7. Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR), beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa
8. Dimas Werhaspati (DW), Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim
9. Gading Ramadhan Joedo (GRJ), Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak
10. Alfian Nasution (AN), VP Supply dan Distribusi PT Pertamina (Persero) tahun 2011-2015.
11. Hanung Budya Yuktyanta (HB), Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) tahun 2014.
12. Toto Nugroho (TN), VP Intermediate Supply PT Pertamina (Persero) tahun 2017-2018.
13. Dwi Sudarsono (DS), VP Product Trading ISC Pertamina tahun 2019-2020
14. Arief Sukmara (AS), Direktur Gas, Petrokimia & Bisnis Baru PT Pertamina International Shipping (PIS)
15. Hasto Wibowo (HW), SVP Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina tahun 2018-2020.
16. Martin Haendra Nata (MH), Business Development Manager PT Trafigura tahun 2019-2021.
17. Indra Putra Harsono (IP), Business Development Manager PT Mahameru Kencana Abadi.
18. Mohammad Riza Chalid (MRC), Beneficial Owners PT Tanki Merak dan PT Orbit Terminal Merak. HUM/GIT