SURABAYA, Memoindonesia.co.id — Perjalanan hukum kasus pemukulan terhadap Pemimpin Redaksi SKH Memorandum, Sujatmiko, akhirnya mencapai babak akhir. Majelis hakim menyatakan terdakwa secara sah bersalah.
Herry Sunaryo, rekan kerjanya sekaligus Manajer Pemasaran dan Pengembangan di perusahaan media yang sama, divonis tiga bulan penjara dengan masa percobaan enam bulan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya, Rabu, 30 Juli 2025.
Sidang pembacaan putusan yang digelar di Ruang Sari 3 PN Surabaya dipimpin oleh Hakim Ketua Muh Zulkarnain.
“Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan penganiayaan sebagaimana diatur dalam Pasal 351 ayat (1) KUHP,” tegas Zulkarnain dalam amar putusannya.
Meski dijatuhi hukuman penjara, Herry tidak langsung ditahan. Vonis tiga bulan penjara tersebut diberikan dengan status percobaan enam bulan. Artinya, jika dalam masa percobaan Herry kembali melakukan tindak pidana, hukuman penjara akan dijalankan sepenuhnya.
Vonis Sejalan dengan Tuntutan Jaksa
Vonis majelis hakim tersebut identik dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri Surabaya, Ahmad Muzaki, yang sebelumnya meminta agar terdakwa dijatuhi pidana tiga bulan penjara.
Kasus ini menarik perhatian publik karena menyangkut konflik internal dua orang pejabat struktural di lingkungan redaksi media, yang semestinya menjadi ruang dialog dan intelektual, bukan kekerasan fisik.
Baik terdakwa maupun pihak kejaksaan menyatakan belum mengambil sikap final atas putusan tersebut.
“Kami menyatakan pikir-pikir, Yang Mulia,” ujar keduanya kompak saat diminta tanggapan oleh majelis hakim. HUM/BAD