JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menunjukkan taringnya dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
Kali ini, lembaga antirasuah tersebut secara resmi menetapkan Ma’ruf Cahyono (MC), mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI periode 2019-2021, sebagai tersangka dalam kasus dugaan gratifikasi terkait pengadaan di lingkungan MPR RI.
Penetapan status tersangka ini disampaikan langsung oleh Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, kepada awak media pada Kamis, 3 Juli 2025.
“Pada perkara ini KPK telah menetapkan tersangka dengan inisial MC selaku Sekjen MPR RI Periode 2019 sampai dengan 2021,” tegas Budi.
Pengusutan kasus ini telah dimulai sejak beberapa waktu lalu, dengan KPK yang secara intens melakukan penyidikan. Sebagai bagian dari proses tersebut, KPK pada Rabu, 2 Juli 2025, telah memeriksa dua orang saksi berprofesi wiraswasta di Gedung Merah Putih KPK. Salah satu saksi diketahui absen, sementara saksi lainnya diperiksa terkait investasi yang dilakukan oleh tersangka.
Menyikapi penetapan tersangka ini, Sekretaris Jenderal MPR RI saat ini, Siti Fauziah, segera memberikan klarifikasi resmi. Siti menegaskan bahwa kasus dugaan gratifikasi yang menyeret nama Ma’ruf Cahyono merupakan perkara lama yang terjadi antara rentang waktu 2019-2021.
“Perlu kami tegaskan bahwa kasus tersebut merupakan perkara lama yang terjadi pada masa 2019 sampai dengan 2021,” ujar Siti dalam keterangannya pada Sabtu, 21 Juni.
Lebih lanjut, Siti juga menegaskan bahwa kasus ini tidak ada keterlibatan unsur pimpinan MPR RI, baik yang lama maupun yang saat ini menjabat.
Menurutnya, kasus ini merupakan tanggung jawab administratif dan teknis dari sekretariat, khususnya Sekretaris Jenderal MPR RI pada masa itu.
“Dalam hal ini, tidak ada keterlibatan pimpinan MPR RI, karena perkara tersebut merupakan tanggung jawab administratif dan teknis dari sekretariat, dalam hal ini Sekretaris Jenderal MPR RI pada masa itu, yaitu Bapak Dr Ma’ruf Cahyono SH MH,” jelas Siti. HUM/GIT