KUPANG, Memoindonesia.co.id — Di tengah tantangan arus mobilitas warga lintas negara, pertemuan antara Kantor Imigrasi Kelas I TPI Kupang dan Konsul Timor Leste, Espedito da Conceicao Ribeiro, Senin, 23 Juni 2025, membuktikan bahwa diplomasi tidak hanya milik para petinggi negara. Ia hidup dalam percakapan hangat di ruang kerja perbatasan.
Kunjungan silaturahmi yang dilakukan Konsul Espedito bukan sekadar seremoni pengenalan jabatan. Pertemuan ini menjadi panggung konkret untuk memperkuat kolaborasi strategis dalam menangani isu-isu keimigrasian yang selama ini menjadi denyut keseharian masyarakat di perbatasan Indonesia–Timor Leste.
Kepala Kantor Imigrasi Kupang, Nanang Mustofa, yang menerima langsung kunjungan tersebut, menegaskan pentingnya pendekatan kemanusiaan dalam setiap penanganan keimigrasian. “Kami sadar bahwa keimigrasian bukan hanya soal dokumen dan aturan, tapi juga tentang nasib manusia. Apalagi kita ini serumpun. Kita punya tanggung jawab moral,” tegasnya.
Isu-isu krusial dibedah dalam pertemuan yang berlangsung intens, mulai dari persoalan visa, izin tinggal, hingga kendala mahasiswa Timor Leste yang sedang menempuh pendidikan di Kupang. Kedua pihak tidak menutup mata terhadap tantangan yang muncul di lapangan, namun sepakat bahwa pendekatan solutif dan saling menghormati harus diutamakan.
Konsul Espedito pun tidak tinggal diam. Ia memuji sikap profesional dan humanis jajaran Imigrasi Kupang yang selama ini dianggap telah menjadi garda depan pelayanan bagi warga Timor Leste. “Kami melihat, bukan hanya kerja administratif yang dilakukan di sini. Ada nilai kemanusiaan yang nyata,” ujarnya.
Tidak berhenti pada pujian, Konsul Espedito menegaskan komitmen Konsulat Timor Leste untuk terus membuka ruang komunikasi dan kerja sama lintas instansi, termasuk dengan Imigrasi Kupang. Ia meyakini bahwa perbatasan bukan batas perbedaan, melainkan titik temu untuk solidaritas dua bangsa.
Pertemuan ditutup dengan penyerahan cinderamata dan satu pesan yang menggema: Indonesia dan Timor Leste boleh berbeda bendera, tapi tetap satu dalam nilai budaya dan kemanusiaan. Di Kupang, diplomasi itu hidup — bukan di gedung megah, tapi di meja-meja kerja yang peduli pada rakyat kecil.
HUM/CAK
Jika Anda ingin versi ini disesuaikan untuk siaran pers resmi atau portal berita pemerintah, saya bisa bantu ubah gaya bahasanya menjadi lebih formal.
Foto: Kepala Kantor Imigrasi Kupang, Nanang Mustofa, berfoto bersama Konsul Timor Leste, Espedito da Conceicao Ribeiro, usai pertemuan di Kantor Imigrasi Kupang, Senin (23/06).
Imigrasi Kupang Terima Kunjungan Konsul Timor Leste, Bahas Isu Keimigrasian dan Kerja Sama
KUPANG, Memoindonesia.co.id — Kantor Imigrasi Kelas I TPI Kupang menerima kunjungan silaturahmi dari Konsul Timor Leste, Espedito da Conceicao Ribeiro, pada Senin, 23 Juni 2025.
Kunjungan ini menjadi ajang perkenalan resmi Konsul Espedito kepada jajaran Imigrasi Kupang sekaligus memperkuat hubungan kerja sama antara kedua negara.
Kepala Kantor Imigrasi Kupang, Nanang Mustofa, menyambut langsung kunjungan tersebut. Ia menyampaikan apresiasi atas hubungan baik yang selama ini terjalin antara Indonesia dan Timor Leste, khususnya dalam pelayanan dan pengawasan keimigrasian di wilayah kerja Imigrasi Kupang.
Dalam pertemuan yang berlangsung akrab itu, kedua pihak membahas sejumlah isu keimigrasian, termasuk penanganan warga negara masing-masing di kedua wilayah, pelayanan visa, izin tinggal, serta permasalahan mahasiswa asal Timor Leste yang sedang menempuh pendidikan di Kota Kupang.
Keduanya sepakat bahwa setiap persoalan harus diselesaikan secara humanis dan bijaksana, dengan mempertimbangkan kedekatan budaya, sejarah, dan hubungan kekeluargaan antara Indonesia dan Timor Leste.
“Penanganan keimigrasian tentu harus tetap mengacu pada aturan yang berlaku. Namun, pendekatan kemanusiaan tetap menjadi prinsip, apalagi kita ini serumpun dan memiliki nilai kekeluargaan yang kuat,” ujar Nanang Mustofa.
Konsul Espedito menyampaikan apresiasi kepada Kantor Imigrasi Kupang atas pelayanan yang dinilai baik, ramah, dan humanis kepada warga negara Timor Leste yang berada di wilayah Nusa Tenggara Timur.
Ia juga menegaskan komitmennya untuk terus menjalin komunikasi dan kerja sama yang erat dengan seluruh instansi di Indonesia, termasuk Imigrasi Kupang.
Pertemuan ditutup dengan penyerahan cinderamata dan harapan bersama agar hubungan bilateral antara Indonesia dan Timor Leste semakin erat, khususnya dalam sektor pelayanan publik dan perlindungan warga negara. HUM/CAK