SURABAYA, Memoindonesia.co.id – Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, dilaporkan ke Polda Jawa Timur oleh Jan Hwa Diana pada Kamis, 10 April 2025. Laporan ini dilakukan sehari setelah Armuji melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sebuah perusahaan di kawasan Margomulyo, Surabaya, yang diduga menahan ijazah karyawan secara tidak sah.
Sidak tersebut sempat terekam dalam video yang diunggah Armuji ke akun media sosial pribadinya. Dalam video tersebut, Armuji terlihat ditolak masuk oleh pihak perusahaan dan bahkan disebut sebagai penipu oleh pemilik perusahaan. Video itu menjadi viral dan menuai banyak respons dari publik.
Menanggapi laporan terhadap dirinya, Armuji mengaku santai dan siap menghadapi proses hukum. Ia menegaskan akan kooperatif jika dipanggil oleh pihak kepolisian.
“Nggak masalah, saya nyantai saja. Itu hak semua orang untuk melapor. Kita tunggu saja proses selanjutnya,” ujar Armuji, Jumat, 11 April 2025.
Armuji juga menyatakan akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memeriksa perizinan usaha, pembayaran upah, hingga hak-hak karyawan. Ia menyebut, sebelumnya Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur pun kesulitan mengakses perusahaan tersebut.
Melalui media sosial, Armuji menegaskan bahwa aksinya murni membela pekerja yang hak-haknya terabaikan, khususnya soal penahanan ijazah.
“Saya hanya membela anak-anak yang tertindas. Ijazah ditahan oleh sekolah saja bisa dibebaskan tanpa biaya oleh provinsi. Ini malah ditahan oleh perusahaan setelah karyawan bekerja selama tiga tahun,” tegasnya.
Armuji juga menyampaikan terima kasih atas laporan yang dilayangkan terhadapnya, dan memastikan akan hadir jika dipanggil oleh penyidik. HUM/GIT