JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Polisi terus menyelidiki kasus tewasnya Kenzha Erza Walewangko (22), mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Kristen Indonesia (UKI), yang diduga menjadi korban pengeroyokan di lingkungan kampus UKI, Cawang, Jakarta Timur. Sebelum kejadian, korban diketahui mengikuti pesta minuman keras (miras).
Kapolres Jakarta Timur, Kombespol Nicolas Ary Lilipaly, mengungkapkan bahwa sebanyak 18 saksi telah diperiksa, yang terdiri dari 13 mahasiswa, 4 petugas sekuriti, dan 1 perwakilan dari badan otorita kampus.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombespol Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan bahwa berdasarkan keterangan saksi berinisial EFW, pesta miras berlangsung pada Selasa, 4 Maret 2025, sekitar pukul 16.30 WIB.
“Saksi EFW awalnya meminum arak Bali bersama A dan H. Sekitar pukul 17.00 WIB, saksi pergi membeli miras dan bertemu korban di pintu keluar kampus,” ujar Ade Ary, Sabtu 8 Maret 2025.
Korban kemudian ikut membeli miras di sebuah toko di Sutoyo, Cawang, dan kembali ke dalam kampus untuk minum bersama sejumlah mahasiswa lainnya di taman perpustakaan UKI.
Sekitar pukul 18.00 WIB, korban terlibat cekcok mulut dengan seseorang. Tidak diketahui penyebab perselisihan tersebut. Berselang 1,5 jam, korban kembali terlibat percekcokan hingga akhirnya sekuriti kampus turun tangan untuk melerai.
“Saksi EFW sempat memapah korban ke arah pintu keluar kampus. Namun, korban justru mengarah ke pagar, mengoyak-ngoyak pagar hingga akhirnya terjatuh,” jelasnya.
Korban ditemukan dalam kondisi wajah dan hidung berdarah sebelum akhirnya dilarikan ke IGD RS UKI Cawang.
Hingga kini, polisi masih mendalami penyebab pasti kematian korban, termasuk dugaan pengeroyokan dan keterlibatan pihak-pihak lain dalam peristiwa ini.
Kasus ini menarik perhatian publik karena terjadi di lingkungan kampus, yang seharusnya menjadi tempat aman bagi mahasiswa. Polisi berjanji akan mengusut tuntas insiden ini dan menindak pihak-pihak yang terbukti bersalah. HUM/GIT