TANAH LAUT, Memoindonesia.co.id – Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) terus berkomitmen untuk melibatkan warga binaan dalam kegiatan produktif sebagai upaya mendukung ketahanan pangan nasional guna mewujudkan program Asta Cita Presiden.
Salah satu langkah nyata yang diambil adalah program Cetak Sawah Rakyat di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan yang dilaksanakan di Lahan Brigade Pangan di Desa Bati-Bati, Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa, 3 Desember 2024.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Gun Gun Gunawan, menekankan program ini tidak hanya untuk memperkuat ketahanan pangan, tetapi sebagai sarana pembinaan terintegrasi warga binaan.
“Program ini menunjukkan bahwa warga Binaan bukan hanya berfungsi sebagai penerima pembinaan, tetapi juga sebagai bagian penting dalam merealisasikan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan serta Asta Cita Presiden melalui lahan produktif dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” ungkap mantan Kepala Kanwil Kemenkumham Kalimantan Timur ini.
Lahan Brigade Pangan yang terletak di Desa Bati- Bati, lanjut Gun-Gun merupakan lahan milik masyarakat yang dikelola bersama dengan pemerintah.
Dengan skema pembagian hasil 70% untuk masyarakat dan 30% untuk pemerintah, program ini berkolaborasi membangun masyarakat, Ditjenpas, Pemerintah KabupatenTanah Laut, dan Kementerian Pertanian, diharapkan mampu mewujudkan program Asta Cita presiden.
Sebagai bagian dari persiapan, Ditjenpas juga akan melakukan penilaian terhadap 17 Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan di Kalimantan Selatan untuk memilih Warga Binaan yang akan terlibat dalam program ini. Selain itu, sosialisasi dan pendampingan teknis pertanian akan dilakukan oleh Kementerian Pertanian dan Dinas Tanaman Pangan untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan program ini.
“Kami yakin program ini akan membawa manfaat besar. Tidak hanya untuk ketahanan pangan nasional, tetapi juga memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk memperoleh keterampilan baru yang bermanfaat ketika mereka kembali ke masyarakat,”‘ tegas mantan Kepala Divisi Pemasyarakatan di Bali ini.
Terpisah, Penjabat Bupati Tanah Laut, Syamsir, menyambut baik program ini.
“Kami telah menyiapkan lahan seluas 64 hektar dari target 100 hektar. Untuk mempercepat pembukaan lahan, kami mengerahkan 11 ekskavator dan tiga Longarm. Dengan dibantu oleh warga binaan, penanaman perdana akan dilakukan pada Januari 2025,” ujar Syamsir.
Acara pemantauan dan persiapan lahan pangan tersebut, dihadiri oleh didampingi Direktur Pembinaan Narapidana dan Anak Binaan, Erwedi Supriyatno, Direktur Pengamanan dan Intelijen, Kombespol Tatan Dirsan Atmaja.
Lalu Pelaksana Tugas Kepala BPSDM Imigrasi dan Pemasyarakatan, Aman Riyadi, KepalaKantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manuska Kalimantan Selatan, Jumadi, serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Tanah Laut. HUM/CAK