SURABAYA, Memoindonesia.co.id – Cawali Eri Cahyadi optimis bisa menduduki kembali kursi Wali Kota Surabaya. Pada Pilwali Surabaya, kali ini Eri-Armuji melawan kotak kosong.
Eri menggunakan hak pilihnya di TPS 04, RW 11, Kelurahan Karah. Ia tampak nyoblos bersama istri Rini Indriyani dan kedua anaknya Alfanana Puteri dan Rahmat Haidar Pasha.
“Saya bersama keluarga besar saya menggunakan hak pilih pemilihan kepala daerah di tingkat kota dan provinsi. Ini pilihan pertama kali lengkap, dulu saya dengan istri, sekarang komplit sekeluarga nyoblos,” kata Eri, Rabu 27 November 2024.
Eri mengaku optismis bisa kembali menduduki kursi Wali Kota Surabaya. Sebab dengan begitu, ia bisa menuntaskan sejumlah programnya.
“Kenapa Surabaya harus saya pimpin kembali? Karena ada pekerjaan yang belum terselesaikan gara-gara pilkada serentak maju. Ada apa? Ada diversi Gunung Sari, creative hub belum selesai, Jalan Wiyung-Menganti belum selesai, semuanya selesai tahun 2026,” jelas Eri.
“Maka itu kenapa saya harus kembali mengikuti pilkada, karena saya tidak ingin menyelesaikan Surabaya setengah-setengah,” imbuhnya.
Eri menyebut tak memiliki program 100 hari kerja. Karena memang langsung melanjutkan program-programnya yang terbentur Pilkada 2024 jika terpilih. Sebab, pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) program sampai tahun 2026.
“Maka buat saya tidak ada program 100 hari, tapi menyelesaikan RPJMD saya yang tertunda karena ada pilkada serentak maju. Ini tertundanya dan tidak bisa dikerjakan karena saya harus maju. InsyaAllah itu akan terselesaikan,” ujarnya.
Pada Pilkada 2024, Eri berharap baik Pilwali Surabaya maupun Pilgub Jatim ketika selesai bisa kembali menjadi saudara. Meski berbeda pilihan, justru hal itu dirasa momen yang indah.
“Pilgub, pilwali ini, ayo menjadi seduluran selawase bangun Surabaya dan Jatim. Perbedaan pilihan urusan dunia, pilihan wali kota dan gubernur pilihan dunia, jangan menjadi perusak tali silaturahmi dan menghancurkan Surabaya dan Jatim bila pilgub,” pungkasnya. HUM/GIT