JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Dugaan praktik jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM yang disorot anggota Komisi III DPR RI, Supriansa, juga memantik reaksi anggota lainnya.
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Menkumham Yasonna H Laoly, Rabu, 12 Juni 2024, dipimpin Wakil Ketua Komisi III Adies Kadir, anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Demokrat, Benny K Harman, juga ikut menanggapi.
Ia lantas menggarisbahi apa yang diungkap Supriansa mengenai mutasi, promosi dan demosi di lingkungan Kemenkumham. Ia mencontohkan adanya pejabat struktural yang bisa diberhentikan menjadi pejabat fungsional tanpa penjelasan.
“Begitu juga sebaliknya, malah yang lebih jelek lagi, yang bermasalah malah dipromosikan ke jabatan-jabatan struktural. Apa ini?” tukas Benny geram.
“Perlu kasih tahu kami, Pak Menkumham kenapa ada Plt yang begitu lama. Saya yakin Pak Menkumham tidak tahu apa yang tadi disampaikan oleh Bapak Ansa. Atau mungkin tahu tapi sibuk-sibuk yang lainnya. Pura-pura ndak tahu,” tutur Benny.
Benny juga menyoroti pihak luar yang menjadi pejabat struktural dan startegis di Kemenkumham.
“Ketika kita ngomong soal promosi dulu, tiba-tiba Pak Menkumham angkat Dirjen dari instansi lain. Lalu temen-temen di Kemenkumham itu kemana nanti. Tiba-tiba, mohon maaf, jenderal polisi lah, ya jaksa lah tanpa mengurangi hormat saya kepada Jampidum. Menjadi pertanyaan pak, apa ini? Apa nggak ada yang baik di dalam (Kemenkumham)?” tanya Benny.
Benny K Harman juga menyoroti masalah pungli di Lapas dan Rutan.
“Saya beberapa kali mengunjungi Lapas dan Rutan. Cerita tentang Rutan, dulu Pak Menkumham juga pernah duduk di sini (Komisi III DPR) 10 tahun juga, beliau selalu duduk di depan sini, itu cerita dulu kita itu sama. Yaitu cerita tentang pungli di Lapas dan Rutan,” tutur politisi senior ini.
Menurutnya, pungli di Rutan dan Lapas menjadi masalah yang sudah lama. Namun sampai sekarang belum terselesaikan.
“Saya pernah berbisik kepada Pak Yasona ketika duduk bersama beliau di sini (Komisi III DPR). Pada waktu itu Menkum HAM dijabat Pak Andi Manttalatta, saya berbisik kepada beliau Pak Yosona kalau bapak nanti jadi Menkumham, Lapas dan Rutan ini, jangan ada pungli,” cerita Benny.
“Tuhan Maha baik, doa saya terkabulkan. Bapak jadi Menkumham 10 tahun. Tetapi selama 10 tahun ini pungli tumbuh subur di Lapas dan Rutan. Saya ndak tau apa masalahnya, transaksi narkotika juga terjadi di Lapas,” sambung Benny.
Menurut Benny, praktik suap dan pungli ini sudah membudaya di Rutan dan Lapas. Karena itu, ia pesimis praktik kotor itu bisa dihentikan atau tidak.
“Pungli di rutan, termasuk di kampung saya di Kupang (NTT). Rutan Kelas IIB Lapas itu paraktik pungli. Yang agak aneh, sudah dilaporkan ke Kanwil Hukum dan HAM-nya tapi juga sepertinya dianggap angin lalu,” kata Benny. */HUM/CAK