JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan meninjau rekaman CCTV setelah Staf Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, Kusnadi, mengaku tidak memenuhi panggilan karena trauma dibentak penyidik. Tim hukum Hasto, Ronny Talapessy, justru mendukung langkah KPK membuka CCTV.
“Saya dukung. Dengan begitu masyarakat juga bisa melihat langsung bagaimana Mas Kusnadi dipanggil oleh penyidik Rosso Purbo Bekti yang memakai masker dan topi dari halaman KPK dengan dibohongi, katanya Mas Kusnadi dipanggil Pak Hasto ke lantai 2 padahal tidak dipanggil, tiba-tiba digeledah oleh penegak hukum tanpa didampingi penasihat hukum ataupun keluarga dan saksi yang netral,” kata Ronny kepada wartawan, Jumat, 14 Juni 2024.
Ronny menuturkan bahwa Kusnadi tidak ada kaitannya dengan kasus Harun Masiku yang tengah diusut KPK. Dia menyebut properti pribadi Kusnadi sempat disita oleh penyidik.
“Akan terlihat bagaimana institusi yang kita harapkan semakin profesional ini malah tidak mengindahkan KUHAP. Orang yang sama sekali tidak punya kaitan apa-apa dengan perkara, tapi dipaksa dan bahkan disita properti pribadinya,” ujarnya.
Sebelumnya, Kusnadi mengaku trauma dibentak-bentak penyidik KPK hingga melaporkan hal itu ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK. Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur mengatakan Dewas KPK akan melihat rekaman CCTV saat pemeriksaan di KPK.
“Ya nanti kan diuji, kan dilaporkan juga, nanti kan diuji. Itu kan ada, ini kan ada CCTV-nya, nanti kan bisa dilihat di sana,” kata Asep di Gedung KPK, Jakarta, Kamis, 13 Juni 2024.
KPK mengungkap alasan memanggil Kusnadi sebagai saksi dalam kasus Harun Masiku. KPK akan mengklarifikasi terkait isi ponsel Hasto yang telah disita.
“Sebetulnya, kepentingan kami memanggil Pak KS ini, karena ada barangnya yang kami sita juga dari yang bersangkutan. Kalau tidak salah, yang disita dan itu akan ditanyakan,” kata Asep.
Kusnadi Mengaku Trauma
Kusnadi sejatinya dipanggil KPK pada Kamis, 13 Juni 2024, untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus korupsi yang melibatkan buron Harun Masiku. Namun, Kusnadi tidak hadir memenuhi panggilan.
Kusnadi melalui pengacaranya, Ronny Talapessy, meminta jadwal ulang pemeriksaan oleh KPK. Kusnadi mengaku masih trauma dibentak-bentak penyidik KPK.
“Beliau minta penjadwalan ulang, yang bersangkutan berhalangan hadir karena masih trauma karena dibentak-bentak dan dibohongi,” kata pengacara Kusnadi, Ronny Talapessy, kepada wartawan, Kamis, 13 Juni 2024.
Ronny mengatakan kliennya juga merasa dibohongi oleh penyidik KPK. Kusnadi, menurut Ronny, trauma karena barang milik pribadinya digeledah penyidik KPK, termasuk ATM yang berisi uang Rp 700 ribu.
Diketahui, KPK juga telah memeriksa Hasto pada Senin, 10 Juni 2024. Dalam pemeriksaan itu, ponsel dan buku catatan Hasto disita penyidik. Langkah itu menuai protes dari tim hukum Hasto. Pihak Hasto juga telah melaporkan penyidik yang melakukan penyitaan tersebut ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK.
Setelah membuat laporan di Dewas KPK, tim hukum Hasto Kristiyanto kemudian mendatangi Komnas HAM untuk mengadukan masalah penyitaan ponsel Hasto. HUM/GIT