JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar Rapat Kerja dengan Komisi III DPR RI di Gedung DPR RI Jakarta. Dalam rapat tersebut, BNPT mengajukan dukungan tambahan anggaran untuk Tahun Anggaran (T.A.) 2025.
Kepala BNPT Komjen Pol Mohammed Rycko Amelza Dahniel menyatakan bahwa tambahan anggaran tersebut diperlukan untuk mendukung Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 melalui dua Prioritas Nasional BNPT, yaitu program Deradikalisasi Luar Lapas dan Kegiatan Kesiapsiagaan Nasional.
“Melalui dua Prioritas Nasional BNPT RI yaitu Deradikalisasi Luar Lapas dan Kegiatan Kesiapsiagaan Nasional,” ujar Rycko dalam keterangan tertulisnya, Senin, 10 Juni 2024.
Selain untuk output program prioritas nasional, Rycko juga menyampaikan bahwa usulan tambahan tersebut akan digunakan untuk menyelenggarakan agenda pemerintah dalam menyukseskan kegiatan nasional dan internasional yang dilaksanakan di Indonesia.
“Persetujuan usulan tambahan anggaran akan meningkatkan dukungan anggaran bagi output prioritas nasional,” ungkapnya.
Rycko menjelaskan bahwa terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi dalam program deradikalisasi, termasuk terbatasnya anggaran dan sarana-prasarana yang tersedia.
“Terbatasnya anggaran dan sarana-prasarana pada program deradikalisasi termasuk pada belum adanya shelter atau penampungan khusus bagi sasaran deradikalisasi yang dilengkapi dengan fasilitas dan sistem keamanan yang memadai serta modul yang tepat,” jelasnya.
Dalam rapat kerja ini, BNPT juga melaporkan temuan hasil pemeriksaan dan rekomendasi atas Laporan Keuangan BNPT Tahun 2022 oleh BPK yang telah tuntas 100% ditindaklanjuti oleh BNPT pada 2 April 2024.
Rycko menyatakan bahwa BNPT telah menggunakan anggaran yang diberikan oleh pemerintah pusat dengan baik untuk menunjang tugas BNPT dalam mencegah dan menanggulangi terorisme. Hal ini dapat dilihat dari pencapaian tidak terjadinya serangan terorisme pada tahun 2023 (zero attack) dan peringkat Indonesia dalam Global Terrorism Index (GTI) yang mengalami perbaikan.
Namun demikian, Rycko menekankan bahwa semua komponen bangsa tidak boleh terlena dengan pencapaian tersebut, karena fenomena terorisme ibarat gunung es. Oleh karena itu, BNPT akan terus berupaya maksimal untuk meningkatkan kesiapsiagaan nasional dan menguatkan program deradikalisasi. HUM/GIT