MemoIndonesia.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Pendidikan
  • Seni Budaya
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Indeks
MemoIndonesia.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Hukum
  • Gaya Hidup
  • Foto
  • Indeks
Search
  • Kategori Berita
    • Nasional
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Hukum
    • Peristiwa
    • Pendidikan
    • Ekbis
    • Seni Budaya
    • Olahraga
    • Religi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
  • Link Terkait
    • Redaksi
    • Tentang Kami
    • Kontak
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Have an existing account? Sign In
Follow US
Copyright 2023 - MemoIndonesia.co.id

Penyebab Siswa SMP di Kota Batu Dikeroyok Temannya Hingga Tewas

Publisher: Redaktur 1 Juni 2024 3 Min Read
Share
Saudara dan nenek korban siswa SMP di Kota Batu yang tewas usai dikeroyok temannya.
Ad imageAd image

KOTA BATU, Memoindonesia.co.id – RKW (12), seorang siswa kelas 1 SMPN 2 Kota Batu, tewas diduga akibat pengeroyokan oleh teman sekolahnya. Saudara kembarnya, berinisial R, menceritakan dugaan pemicu pengeroyokan tersebut.

Sebelum tewas, korban sempat dimintai tolong oleh teman sekolahnya berinisial A untuk mencetak tugas. Namun, permintaan tersebut ditolak oleh korban karena sudah malam. Hal ini membuat A marah dan menantang korban berkelahi. Tantangan tersebut tidak dihiraukan oleh korban, dan ia kemudian memblokir nomor ponsel A.

“Awalnya itu Selasa (28 Mei 2024) malam, teman kelasnya, A, mengirim pesan WhatsApp kepada RKW, meminta untuk mencetak tugas PKY. Namun, saudara saya menolak karena sudah malam,” terang R pada Jumat, 31 Mei 2024.

Baca Juga:  Tragedi Vasa Hotel: Personel Band Tewas dan Kasatreskrim Menguak Fakta Terbaru

“A tidak terima dan berkata kasar di WhatsApp, sampai menantang berkelahi. Karena tidak mau menanggapi, saudara saya memblok WhatsApp A,” sambungnya.

Keesokan harinya, korban tetap masuk sekolah untuk mengikuti ujian seperti biasa. Setelah pulang sekolah, korban meminta ibunya untuk mengantarkannya belajar kelompok.

“Ternyata saat itu bertemu dengan A di dekat salah satu vila di Songgokerto. Di situ, ada A bersama 4 anak lain, jadi totalnya 6 anak,” kata R.

“Dari 5 anak itu, yang memukul hanya 2 orang, yakni A dan L. Satu anak lainnya merekam video, sementara sisanya hanya diam saja. Setelah dipukuli, korban diantar pulang sampai SPBU dekat Balai Kota Among Tani dan kemudian pulang ke rumah di Kecamatan Batu,” sambungnya.

Baca Juga:  MKD Panggil Pemilik Alphard dengan Pelat DPR Palsu di TKP Bunuh Diri Brigadir RA

R melanjutkan bahwa setelah dipukuli pada Rabu, 29 Mei 2024, RKW menceritakan kejadian tersebut kepadanya, namun tidak menceritakannya kepada orang tua mereka.

“Pulang-pulang bilang sakit semua habis dipukuli sama A dan teman-temannya. Saudara saya bilang dipukuli dan ditendang di bagian dada, kepala, hingga punggung,” ungkapnya.

Nenek korban, Tutik, mengaku awalnya tidak mengetahui bahwa cucunya dipukuli karena sehari-hari korban terlihat biasa saja dan melakukan aktivitas seperti biasanya.

“Anaknya tetap masuk sekolah, Kamis (30 Mei 2024) kemarin juga masih mengikuti kegiatan keagamaan dan bermain sepak bola. Baru Jumat pagi itu bilang ke ibunya kalau sakit kepala dan habis dipukuli,” tandasnya.

Kasatreskrim Polres Batu, AKP Rudi Kuswoyo, menyampaikan bahwa pihaknya masih melakukan pendalaman terkait peristiwa tersebut. “Masih dilakukan pendalaman,” singkatnya.

Baca Juga:  Pengunjung Tempat Hiburan Malam Samarinda Tewas Ditembak, 5 Peluru Bersarang di Tubuh

Sebelumnya, siswa kelas 1 SMPN 2 Kota Batu berinisial RKW (12) tewas karena diduga menjadi korban pengeroyokan. Korban meninggal setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Hasta Brata. Sebelum tewas, korban mengeluhkan sakit di bagian kepala akibat dikeroyok sejumlah anak. Hal ini diungkapkan R (12), saudara korban.

Karena hal ini, keluarga kemudian membawanya ke Rumah Sakit Hasta Brata Kota Batu pada paginya. Namun, korban dinyatakan meninggal sekitar pukul 11.00 WIB.

“Dia mengeluh sakit kepala kepada ibu dan cerita kalau habis dipukuli. Akhirnya dibawa ke rumah sakit Hasta Brata,” ujar R pada Jumat, 31 Mei 2024. HUM/GIT

TAGGED: AKP Rudi Kuswoyo, dikeroyok, Kasatreskrim Polres Batu, Kota Batu, siswa, SMP, tewas
Share this Article
Facebook Twitter Pinterest Whatsapp Whatsapp Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Wink0
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ad imageAd image

BERITA TERKINI

Pemakaman Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Digelar 5 November di Imogiri
2 November 2025
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Sosok Pemersatu di Tengah Perpecahan
2 November 2025
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Meninggal Dunia Setelah Sakit Sejak September
2 November 2025
Bupati Pati Sudewo Buka Suara Usai Gagal Dimakzulkan, Imbau Pendukung Tak Euforia
2 November 2025
Bupati Pati Sudewo Batal Dimakzulkan, Kemendagri Hormati Keputusan DPRD
2 November 2025
Ad imageAd image

NASIONAL

Pemakaman Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Digelar 5 November di Imogiri
2 November 2025
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Sosok Pemersatu di Tengah Perpecahan
2 November 2025
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Meninggal Dunia Setelah Sakit Sejak September
2 November 2025
Bupati Pati Sudewo Buka Suara Usai Gagal Dimakzulkan, Imbau Pendukung Tak Euforia
2 November 2025

TERPOPULER

Kasus Pembunuhan di Siak: Pria Bunuh Teman Sendiri, Paksa Istri Threesome, Lalu Kubur Korban
1 November 2025
Jokowi Tampil Santai Pakai Topi Huruf ‘J’, Dikaitkan dengan Sosok Bapak J PSI
31 Oktober 2025
KPK Selidiki Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh, Masyarakat Tetap Boleh Gunakan Layanan
31 Oktober 2025
Petugas Imigrasi Blitar yang tergabung dalam Operasi Timpora memeriksa dokumen milik warga negara asing di salah satu perusahaan.
Operasi Gabungan Timpora di PT Greenfields Indonesia: Imigrasi Blitar Tekankan Fungsi Sosialisasi dan Pencegahan
31 Oktober 2025

Baca Berita Lainnya:

Nasional

Pemakaman Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Digelar 5 November di Imogiri

Nasional

Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Sosok Pemersatu di Tengah Perpecahan

Nasional

Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Meninggal Dunia Setelah Sakit Sejak September

Pemerintahan

Bupati Pati Sudewo Buka Suara Usai Gagal Dimakzulkan, Imbau Pendukung Tak Euforia

MemoIndonesia.co.id

Memo Indonesia adalah media online yang menyajikan beragam informasi dari seluruh sudut nusantara.

Quick Links
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
About US
  • Kontak
  • Tentang Kami
  • Karir
  • Redaksi

Copyright 2023 – MemoIndonesia.co.id

Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?