JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Pengemudi Fortuner arogan yang mengaku sebagai adik dari seorang jenderal, Pierre WG Abraham, diketahui mendapat pelat dinas TNI dari kakaknya yang merupakan seorang purnawirawan. Namun, nomor registrasi kendaraan tersebut sudah kedaluwarsa dan saat ini terdaftar atas nama pemilik baru!
Kompol Anggi Fauzi Hasibuan dari Kanit 2 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya menjelaskan bahwa pelat TNI tersebut sebelumnya digunakan oleh kakak Pierre saat masih aktif di angkatan. Setelah pensiun, pelat registrasi kendaraan itu diwariskan kepada Pierre yang kemudian dipasang di Fortuner hitam miliknya.
“Jadi, dia bukan anggota TNI. Pelat dinas itu awalnya digunakan oleh kakaknya selama masa dinas aktif hingga pensiun. Kemudian, pelat itu diwariskan kepada Pierre yang kemudian memasangnya di Fortuner hitamnya,” ujar Anggi Fauzi pada Sabtu, 20 April 2024.
Anggi Fauzi memastikan bahwa pelat TNI tersebut sudah kedaluwarsa sejak enam tahun yang lalu dan telah melalui proses pemutihan dengan nomor registrasi 84337-00. Saat ini, pemiliknya bukan lagi kakak Pierre, melainkan Asep Adang Supriyadi, seorang Guru Besar di Universitas Pertahanan.
Meskipun nomor pelat dinas masih ada, tetapi harus ada perpanjangan yang sah. “Kakaknya hanya bisa menggunakan pelat itu hingga tahun 2018 dan kemudian dilakukan pemutihan pada tahun 2019,” tambahnya.
Pierre mengakui bahwa kakaknya memberikan pelat TNI yang sudah kedaluwarsa untuk menghindari aturan ganjil-genap di Jakarta. Namun, ia hanya menggunakan pelat tersebut pada momen-momen tertentu saja.
“Alasan penggunaan pelat itu hanya pada saat tertentu, misalnya saat ada aturan ganjil-genap di jalan,” jelasnya.
Pierre saat ini ditahan dan berstatus sebagai tersangka. Sebelum ditangkap, dia bersembunyi di rumah kakaknya di Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Untuk menghindari pelacakan polisi, Pierre membuang pelat TNI-nya di Bandung dan menyembunyikan Fortuner di rumah kakaknya yang ditutup dengan terpal. HUM/GIT