MemoIndonesia.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Pendidikan
  • Seni Budaya
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Indeks
MemoIndonesia.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Hukum
  • Gaya Hidup
  • Foto
  • Indeks
Search
  • Kategori Berita
    • Nasional
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Hukum
    • Peristiwa
    • Pendidikan
    • Ekbis
    • Seni Budaya
    • Olahraga
    • Religi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
  • Link Terkait
    • Redaksi
    • Tentang Kami
    • Kontak
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Have an existing account? Sign In
Follow US
Copyright 2023 - MemoIndonesia.co.id

Petugas SAR Rela Merayap Berjam-jam Evakuasi Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny

Publisher: Redaktur 7 Oktober 2025 2 Min Read
Share
Tim SAR mengevakuasi jenazah korban ambruknya musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. (Foto: Dok. Istimewa)
Ad imageAd image

SIDOARJO, Memoindonesia.co.id – Operasi evakuasi korban ambruknya bangunan musala Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo terus dilakukan tanpa henti. Ratusan petugas gabungan dan relawan berjibaku di lokasi sejak insiden tragis itu terjadi pada Senin 29 September 2025, dengan semangat tinggi meski kondisi medan sangat berat.

Hingga Selasa 7 Oktober 2025, proses pencarian korban telah memasuki hari kedelapan. Petugas bekerja tanpa mengenal waktu, bergantian siang dan malam untuk mempercepat proses evakuasi. Pembersihan puing bangunan kini mencapai 75 persen, namun sejumlah korban masih diyakini berada di bawah reruntuhan.

Salah satu anggota tim rescue BPBD Jatim, Cupes (34), menceritakan betapa sulitnya upaya evakuasi sejak hari pertama. Mereka harus merayap di antara celah sempit dan struktur bangunan yang rapuh.

Baca Juga:  Santri Ungkap Tradisi Hukuman Ngecor di Ponpes Al Khoziny yang Ambruk

“Ruangannya sempit dan gedungnya tidak stabil. Saya masuk mengevakuasi dua korban selamat, lalu menemukan empat korban lainnya yang sudah meninggal tertimpa beton,” ujarnya.

Cupes menuturkan, petugas tidur hanya beberapa jam di posko. “Bagian leher sampai sakit karena posisi tengkurap berjam-jam. Ruang geraknya sempit, diameternya tidak sampai 70 sentimeter,” tambahnya.

Kisah serupa dialami Ipul (22), relawan SAR asal Surabaya. Meski masih mahasiswa semester akhir, ia turut terjun membantu sejak hari pertama.

Dalam salah satu misi penyelamatan, Ipul sempat membuka jalur terowongan (tunnel) untuk mencari korban yang terjebak. Situasi makin mencekam ketika gempa Sumenep M 6,5 mengguncang pada Selasa 30 September 2025 tengah malam.

Baca Juga:  Santri Ungkap Tradisi Hukuman Ngecor di Ponpes Al Khoziny yang Ambruk

“Bangunannya langsung bergoyang, kami semua keluar karena takut runtuh lagi,” kenangnya. Setelah situasi aman, tim kembali melanjutkan evakuasi selama 24 jam penuh. Teriakan korban yang meminta tolong menjadi petunjuk utama bagi petugas untuk menentukan titik pencarian.

Meski kelelahan, semangat para petugas dan relawan tidak surut. “Kami terus yakin masih ada korban yang bisa diselamatkan. Itu yang membuat kami kuat,” kata Ipul. Usai bertugas, ia bahkan langsung kembali ke kampus untuk mengikuti perkuliahan. HUM/GIT

TAGGED: bangunan ambruk, Evakuasi korban Ponpes Al Khoziny, Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, SAR Sidoarjo
Share this Article
Facebook Twitter Pinterest Whatsapp Whatsapp Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Wink0
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ad imageAd image

BERITA TERKINI

Agus Rahmanto bersama Erni, S.Pi., M.Si.
Serah Terima Jabatan di Kantor Pertanahan Konawe Utara: Menyambut Semangat Baru, Merawat Kolaborasi Lama
14 Oktober 2025
Politisi PDIP Surabaya : Ajak Kader Antisipasi bencana Hidrometeorologi nyawiji dengan Kampung Pancasila
14 Oktober 2025
Kepala BNN Komjen Suyudi: Rehabilitasi Narkoba Bukan Hukuman, Tapi Jalan Kesembuhan
14 Oktober 2025
Sekolah Garuda, Program Pemerataan Pendidikan Unggulan di Seluruh Indonesia
14 Oktober 2025
Pengamat Unair Kritik Rencana Pembangunan Ponpes Al Khoziny Pakai APBN
14 Oktober 2025
Ad imageAd image

NASIONAL

Kepala BNN Komjen Suyudi: Rehabilitasi Narkoba Bukan Hukuman, Tapi Jalan Kesembuhan
14 Oktober 2025
Sekolah Garuda, Program Pemerataan Pendidikan Unggulan di Seluruh Indonesia
14 Oktober 2025
Pengamat Unair Kritik Rencana Pembangunan Ponpes Al Khoziny Pakai APBN
14 Oktober 2025
Identifikasi 9 Jenazah Ponpes Al Khoziny Ditarget Rampung dalam 4 Hari
14 Oktober 2025

TERPOPULER

Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian, Mirza Dwitri Patria
Penindakan WNA Meningkat Tajam, Imigrasi Padang Hadapi Tekanan dan Ancaman Pemberitaan Menyesatkan
13 Oktober 2025
Kakantah Kabupaten Konawe Utara, Agus Rahmanto foto bersama jajaran usai rapat bersama jajaran.
Agus Rahmanto Awali Kepemimpinan di Konawe Utara: Tegaskan Komitmen, Dorong Percepatan Layanan Pertanahan
13 Oktober 2025
Politisi PDIP Surabaya : Ajak Kader Antisipasi bencana Hidrometeorologi nyawiji dengan Kampung Pancasila
14 Oktober 2025
Menteri Imipas: Seluruh Visa Delegasi Israel untuk Kejuaraan Dunia Senam Artistik Telah Dibatalkan
12 Oktober 2025

Baca Berita Lainnya:

Agus Rahmanto bersama Erni, S.Pi., M.Si.
Pertahanan

Serah Terima Jabatan di Kantor Pertanahan Konawe Utara: Menyambut Semangat Baru, Merawat Kolaborasi Lama

Hukum

Politisi PDIP Surabaya : Ajak Kader Antisipasi bencana Hidrometeorologi nyawiji dengan Kampung Pancasila

Hukum

Kepala BNN Komjen Suyudi: Rehabilitasi Narkoba Bukan Hukuman, Tapi Jalan Kesembuhan

Peristiwa

Sekolah Garuda, Program Pemerataan Pendidikan Unggulan di Seluruh Indonesia

MemoIndonesia.co.id

Memo Indonesia adalah media online yang menyajikan beragam informasi dari seluruh sudut nusantara.

Quick Links
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
About US
  • Kontak
  • Tentang Kami
  • Karir
  • Redaksi

Copyright 2023 – MemoIndonesia.co.id

Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?