MemoIndonesia.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Pendidikan
  • Seni Budaya
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Indeks
MemoIndonesia.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Hukum
  • Gaya Hidup
  • Foto
  • Indeks
Search
  • Kategori Berita
    • Nasional
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Hukum
    • Peristiwa
    • Pendidikan
    • Ekbis
    • Seni Budaya
    • Olahraga
    • Religi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
  • Link Terkait
    • Redaksi
    • Tentang Kami
    • Kontak
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Have an existing account? Sign In
Follow US
Copyright 2023 - MemoIndonesia.co.id

Pengamat Nilai Faktor Jokowi Pengaruhi Ahmad Ali dan Bestari Barus Gabung PSI

Publisher: Redaktur 28 September 2025 3 Min Read
Share
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.
Ad imageAd image

JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Mantan kader Partai NasDem, Ahmad Ali dan Bestari Barus, resmi bergabung dan dilantik menjadi pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menilai ada sejumlah faktor yang melatarbelakangi kepindahan keduanya.

Adi Prayitno menduga alasan pertama berkaitan dengan memburuknya hubungan keduanya dengan Partai NasDem.

“Pertama, hubungan yang mulai tak baik antara dua sosok itu dengan NasDem. Itu gejala alamiah di semua partai politik. Unsur ketidakcocokan jadi sebab utama, bisa karena beda visi-misi, cara pandang, kepentingan, atau mungkin soal peran di NasDem yang mulai berkurang,” kata Adi, Sabtu 27 September 2025.

Baca Juga:  Kasus Ijazah Palsu Naik Penyidikan, Projo Yakin Roy Suryo dkk Tersangka

Ia menyebut faktor lain adalah posisi strategis yang ditawarkan PSI. Menurutnya, jabatan ketua harian yang kini diemban Ahmad Ali memiliki arti penting.

“Kedua, di PSI mendapat posisi strategis dan peran terhormat. Apapun judulnya, ketua harian itu sangat vital dalam sebuah partai yang bisa mengorkestrasi kepentingan ke depan. Tidak semua orang bisa di posisi ini,” lanjut Adi.

Adi juga menduga ada faktor Presiden ke-7 RI Joko Widodo dalam langkah politik Ahmad Ali.

“Ketiga, Ahmad Ali khususnya selama ini dinilai publik punya kedekatan cukup baik dengan Jokowi. Karena apapun judulnya, Jokowi adalah imam besar-nya PSI,” ucapnya.

Baca Juga:  Karyawan Chug dan Vertigo Siap Menangkan Eri Cahyadi - Armuji, Richard: Layak Kita Dukung Kembali

Meski demikian, Adi menilai perpindahan partai politik merupakan hal wajar.

“Pindah partai itu perkara biasa di negara ini. Karena kaderisasi dan rekrutmen partai sangat longgar, mudah, dan cair. Bukan kali ini saja ada elit pindah partai. Sebelumnya juga banyak yang pindah partai. Begitulah partai di kita, longgar selonggar-longgarnya,” imbuhnya.

Menanggapi hal itu, Partai NasDem mengaku tak mempermasalahkan langkah Ahmad Ali dan Bestari Barus.

“Kalau benar mereka berpindah partai, ya tidak apa-apa berarti mereka otomatis kehilangan hak keanggotaan Partai NasDem. NasDem ikut senang keduanya mencoba peruntungan di partai baru setelah gagal jadi anggota legislatif pada pemilu lalu, semoga sukses,” kata Wakil Sekjen NasDem, Hermawi, Jumat 26 September 2025.

Baca Juga:  Kembalikan Formulir Cawawali Ke PSI, Bro Richard Siap Komunikasi dengan Partai Lain

Hermawi menyebut kepercayaan yang diberikan PSI kepada dua eks kader NasDem menjadi bukti kaderisasi partainya diakui.

“NasDem senang karena eks kadernya dipakai di partai lain. Ini bukti bahwa kaderisasi NasDem diakui dan dianggap baik oleh partai lain, minimal oleh partai yang belum lolos ambang batas parlemen,” jelasnya. HUM/GIT

TAGGED: Ahmad Ali, Bestari Barus, Jokowi, NasDem, Partai Solidaritas Indonesia, PSI
Share this Article
Facebook Twitter Pinterest Whatsapp Whatsapp Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Wink0
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ad imageAd image

BERITA TERKINI

ICW Kritik KPK Baru Umumkan SP3 Kasus Tambang Konawe Utara Rp 2,7 Triliun Setelah Setahun
29 Desember 2025
KPK Bantah Ada Tekanan Politik di Balik SP3 Kasus Tambang Rp2,7 Triliun
29 Desember 2025
Ayu Aulia Klarifikasi Isu Tim Kreatif Kemhan, Ternyata Terlibat di Ormas Bela Negara
29 Desember 2025
SP3 Kasus Tambang Rp2,7 Triliun Jadi Sorotan, KPK Dinilai Catat Prestasi Buruk
29 Desember 2025
Dolfie OFP Resmi Jabat Ketua DPD PDI-P Jateng 2025-2030, Anak Puan Jadi Wakil Ketua
29 Desember 2025
Ad imageAd image

NASIONAL

ICW Kritik KPK Baru Umumkan SP3 Kasus Tambang Konawe Utara Rp 2,7 Triliun Setelah Setahun
29 Desember 2025
KPK Bantah Ada Tekanan Politik di Balik SP3 Kasus Tambang Rp2,7 Triliun
29 Desember 2025
Ayu Aulia Klarifikasi Isu Tim Kreatif Kemhan, Ternyata Terlibat di Ormas Bela Negara
29 Desember 2025
SP3 Kasus Tambang Rp2,7 Triliun Jadi Sorotan, KPK Dinilai Catat Prestasi Buruk
29 Desember 2025
Ad imageAd image

TERPOPULER

Satgas PKH Serahkan Rp 6,6 Triliun ke Negara, Digunakan Tambal Defisit APBN
27 Desember 2025
Dosen Gugat UU ke MK, Minta Gaji Pokok Disetarakan dengan UMR
27 Desember 2025
Safa Marwah Klarifikasi Bantah Isu Kedekatan dengan Ridwan Kamil
28 Desember 2025
Program Makan Bergizi Gratis 2026 Dimulai Serentak 8 Januari
27 Desember 2025

Baca Berita Lainnya:

Korupsi

ICW Kritik KPK Baru Umumkan SP3 Kasus Tambang Konawe Utara Rp 2,7 Triliun Setelah Setahun

Korupsi

KPK Bantah Ada Tekanan Politik di Balik SP3 Kasus Tambang Rp2,7 Triliun

Gaya Hidup

Ayu Aulia Klarifikasi Isu Tim Kreatif Kemhan, Ternyata Terlibat di Ormas Bela Negara

Korupsi

SP3 Kasus Tambang Rp2,7 Triliun Jadi Sorotan, KPK Dinilai Catat Prestasi Buruk

MemoIndonesia.co.id

Memo Indonesia adalah media online yang menyajikan beragam informasi dari seluruh sudut nusantara.

Quick Links
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
About US
  • Kontak
  • Tentang Kami
  • Karir
  • Redaksi

Copyright 2023 – MemoIndonesia.co.id

Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?