JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Bursa calon Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan mulai menjadi perhatian publik menjelang konsolidasi besar-besaran partai berlambang banteng tersebut.
Meski penentuan sekjen sepenuhnya berada di tangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, sejumlah nama dan kriteria mulai disebut-sebut oleh para pengamat.
Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, mengungkapkan ada dua kriteria utama yang kemungkinan besar menjadi acuan Megawati dalam memilih sosok Sekjen PDI-P yang baru.
“Sekjen PDI-P biasanya tak jauh dari dua hal. Pertama, dia berasal dari unsur yang sejalan dengan Puan Maharani atau Prananda Prabowo. Kedua, ia harus tokoh yang matang secara pengalaman politik dan loyal terhadap Bu Mega,” ujar Adi kepada wartawan, Kamis 15 Mei 2025.
Menurut Adi, blok Puan dan blok Prananda memiliki jejaring kuat di internal partai, sehingga figur yang mampu menjadi jembatan di antara keduanya sangat berpeluang besar.
Selain afiliasi internal, Adi menekankan bahwa militansi dan loyalitas menjadi kriteria mutlak bagi Sekjen PDI-P.
“Tokoh semacam ini ibarat emas kadar 24 karat. Militansi, pengalaman, dan loyalitasnya luar biasa. Banyak kader PDIP yang punya kualitas seperti ini,” tambahnya.
Nama-Nama Masuk Bursa Sekjen PDI-P
Meski bersifat spekulatif, Adi menyebut beberapa nama yang sering muncul dalam diskursus publik sebagai kandidat potensial Sekjen:
1. Said Abdullah
2. Ahmad Basarah
3. Utut Adianto
4. Olly Dondokambey
5. Deddy Sitorus
“Nama-nama ini sering muncul di media dan mewakili suara partai, tapi tetap saja penentu akhirnya adalah Megawati. Hanya Mega dan Tuhan yang tahu,” tuturnya.
Penentuan Sekjen PDI-P oleh Megawati
Wakil Sekjen PDI-P, Utut Adianto, sebelumnya juga menegaskan bahwa penentuan Sekjen adalah hak prerogatif Ketua Umum. Megawati Soekarnoputri disebut sebagai formatur tunggal dalam penyusunan struktur kepengurusan partai.
“Kalau di PDI itu nggak ada pemilihan (sekjen), Ibu Megawati sebagai ketua umum sekaligus formatur tunggal yang menyusun kabinet partai,” kata Utut di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu 14 Mei 2025.
Saat ditanya soal siapa saja yang masuk dalam bursa sekjen, Utut mengaku belum mengetahui karena sedang fokus mengurus hal teknis di internal partai. HUM/GIT