SURABAYA, Memoindonesia.co.id – Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, mengajak masyarakat untuk mencintai budaya tradisional kesenian daerah, yakni Reog Ponorogo, yang merupakan warisan nenek moyang. Budaya asli Jawa Timur ini perlu dijaga dan dilestarikan agar tidak punah.
Armuji menyampaikan bahwa Reog Ponorogo memiliki penampilan yang unik dan luar biasa saat ditampilkan. Dalam pertunjukan, dua hewan dipadukan dalam sebuah atraksi yang sangat mempesona dan terlihat indah.
Dua hewan yang digabungkan dalam satu kesatuan tersebut adalah harimau, yang merupakan raja hutan, dan merak, yang dikenal sebagai burung cantik dengan warna dan bentuk yang elok.
“Gabungan dua hewan ini menciptakan ikon Reog Ponorogo yang benar-benar unik dan memiliki keistimewaan budaya tersendiri,” ujar politisi PDI Perjuangan tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa kini banyak orang di Surabaya yang menyukai kesenian tradisional, khususnya Reog Ponorogo.
“Keberadaan pentas budaya Reog Ponorogo di kawasan Kota Lama Surabaya dapat menarik wisatawan, baik lokal, nasional, maupun mancanegara. Selamat menikmati libur Lebaran, mohon maaf lahir dan batin,” tambah Cak Ji.
Sebelumnya, pada H+3 libur Lebaran Idul Fitri 1446 H, Armuji menghadiri pentas budaya Reog Ponorogo di kawasan wisata Kota Lama pada Rabu malam, 2 April 2025.
Pengunjung kawasan wisata Kota Lama Surabaya sangat antusias dengan kedatangan orang nomor dua di Surabaya ini. Armuji menegaskan bahwa Reog Ponorogo merupakan budaya asli Indonesia yang berasal dari Jawa Timur.
“Reog Ponorogo memiliki sejarah penting bagi bangsa ini, karena Reog lahir di Kabupaten Ponorogo. Namun, kesenian ini telah dikenal di seluruh tanah air bahkan hingga mancanegara,” ujar Cak Ji.
“Dengan adanya penampilan Reog Ponorogo di kawasan wisata Kota Lama Surabaya, ini dapat menjadi salah satu magnet bagi wisatawan, terutama saat libur Lebaran,” pungkas Armuji. HUM/CAK