MemoIndonesia.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Pendidikan
  • Seni Budaya
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Indeks
MemoIndonesia.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Hukum
  • Gaya Hidup
  • Foto
  • Indeks
Search
  • Kategori Berita
    • Nasional
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Hukum
    • Peristiwa
    • Pendidikan
    • Ekbis
    • Seni Budaya
    • Olahraga
    • Religi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
  • Link Terkait
    • Redaksi
    • Tentang Kami
    • Kontak
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Have an existing account? Sign In
Follow US
Copyright 2023 - MemoIndonesia.co.id

Megawati Minta Ketemu Penyidik KPK, IM57: Efek Timbul Tenggelam Kasus Harun Masiku

Publisher: Redaktur 7 Juli 2024 5 Min Read
Share
Ketua IM57+Institute M Praswad Nugraha.
Ad imageAd image

JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Penyitaan HP Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto oleh penyidik KPK direspons keras oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Bahkan, putri sang Proklamator Soekarno itu meminta bertemu AKBP Rossa Purbo Bekti.

Hubungan meradang antara PDI-P dan KPK hingga sosok Megawati ‘turun gunung’ ini pun menurut IM57+Institute buntut penyidikan kasus Harun yang terasa timbul tenggelam di KPK.

“Polemik ini terjadi sejak pimpinan KPK menempatkan timbul tenggelamnya proses penanganan kasus Harun Masiku sesuai dengan arah angin politik,” kata Ketua IM57+Institute, M Praswad Nugraha, Sabtu 6 Juli 2024 seperti dilansir detikcom.

Mantan penyidik KPK ini mengatakan kasus Harun seperti mati suri di KPK dalam beberapa tahun terakhir. Namun penyidikan kasus tersebut mencuat kembali setelah gelaran Pilpres 2024 rampung.

“Kasus yang mati suri dan terkesan ‘didiamkan’ sejak hampir 5 tahun yang lalu menjadi secara tiba-tiba dilanjutkan ketika adanya perseberangan arah politik antara PDI-P dengan Presiden Jokowi,” katanya.

IM57 mengkritik posisi KPK yang seolah-olah berperan sebagai alat gebuk politik. Praswad menyebut posisi itu menempatkan komitmen KPK dalam menghadirkan penyidikan kasus korupsi yang bebas dari intervensi menjadi sebatas retorika.

Baca Juga:  Ini Hakim Tunggal yang Akan Adili Praperadilan Hasto Kristiyanto Lawan KPK

“Inilah konsekuensi mengerikan ketika KPK hanya dijadikan alat gebuk politik, maka penegakan hukum yang independen hanya menjadi retorika belaka. Pemberantasan korupsi di Indonesia kembali ke era kegelapan,” ujar Praswad.

IM57 juga meminta Megawati untuk tidak terjebak pada narasi penyelewengan wewenang yang dilakukan AKBP Rossa selaku penyidik KPK di kasus Harun. Praswad meyakini Rossa telah bekerja sesuai dasar hukum yang jelas.

“Saya mengimbau agar Megawati tidak terjebak dalam narasi individual yang membuat seakan ini soal Rossa. Rekan saya Rossa saya jamin bekerja dengan benar dan lurus. Ini soal PDI-P hanya menjadi giliran saja ketika pimpinan KPK menjadikan tarik ulur penanganan kasus dan penegakan hukum sesuai arah politik,” ujarnya.

Praswad mengatakan PDI-P seharusnya mendukung KPK untuk terbebas dari kepentingan politik. IM57 mendesak PDI-P turut membongkar adanya dugaan aktor intelektual yang menjadikan KPK sebagai alat gebuk politik.

“Justru PDI-P sebagai partai politik pemenang pemilu dan partai politik terbesar di Indonesia harus ikut menggebuk segala upaya politik yang menjadikan KPK sebagai proxy war. Lembaga penegak hukum tidak boleh ikut turun di dalam gelanggang politik. Tugas PDI-P untuk mencari aktor intelektual politik di balik ini semua,” kata Praswad.

Baca Juga:  KPK Kirim Surat ke Kaesang untuk Klarifikasi Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi

Megawati Minta Ketemu Penyidik KPK
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri juga buka suara terkait penyitaan ponsel milik Hasto. Dalam pidato di acara Sekolah Partai PDI-P, Megawati juga menyinggung pemeriksaan Hasto Kristiyanto di KPK.

Megawati awalnya mengungkit percakapannya dengan Hasto sebelum sang sekjen partai dipanggil untuk diperiksa. Megawati juga menanyakan siapa yang memeriksa Hasto sebelum menyebut nama AKBP Rossa.

“Saya bilang sama si Hasto, ‘Lo berani dateng nggak, To? Masak kalah sama aku. Aku aja dateng sampai 3 kali, lho, To’, ku bilang. ‘Yo dateng lo, ini, Bu’. Terus sopo sih sing manggilin kamu? Tanyain namanya, gitu kan. Namanya Rossa. Tulis tuh, kamu (wartawan). Ibu bilang yang manggil Pak Hasto namanya Rossa. Nah, kalau lo berani nulis tuh, gua angkat tangan deh sama wartawan. Enak aja emangnya siapa die? Betul nggak? Loh iya, orang dia manusia juga. Gile,” kata Megawati, Jumat 5 juli 2024.

Baca Juga:  Mantan Sekjen MPR Ma'ruf Cahyono Dijerat KPK dalam Kasus Gratifikasi

Megawati menyebut koruptor saat ini terkesan didiamkan aparat. Megawati kemudian menyinggung nama Kusnadi, staf Hasto Kristiyanto. Untuk diketahui, penyidik KPK menyita handphone Hasto dari Kusnadi.

Megawati menegaskan dirinya berani dan meminta Rossa menghadapinya. Megawati mengungkit jasa dirinya mendirikan KPK.

“Saya berani kalau umpamanya suruh datang ke sini Rossa, suruh datang ngadepin aku. Loh, lha iya lha, gile, orang yang bikin KPK itu saya lho, kok nggak diaku lho yo. Sopo. Gile. Aku bilang, orang kayak dia aja kok kayak yang pangkatnya opo. Pangkate opo yo?” kata Megawati dijawab ‘AKBP’ oleh beberapa peserta acara.

“Opo iku? kata Megawati memastikan pangkat Rossa dan dijawab ‘letkol’ oleh peserta sebagai persamaan pangkat.

“Letkol? Baru letkol aja, belum jenderal lo. Saya panglima tertinggi lo. Yang misahin polisi ya saya lo, gile. Gimana sih,” imbuh Megawati. HUM/GIT

TAGGED: Harun, Hasto Kristiyanto, HP, Ketua IM57+Institute, KPK, M Praswad Nugraha, Megawati Soekarnoputri, penyitaan, Politik, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Share this Article
Facebook Twitter Pinterest Whatsapp Whatsapp Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Wink0
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ad imageAd image

BERITA TERKINI

Kepala Kantor Pertanahan Kota Surabaya I, Budi Hartanto
BPN Tegaskan Penyelesaian Klaim Lahan Harus di Level Kementerian
15 Oktober 2025
Kakantah Surabaya I Budi Hartanto, Adies Kadir, dan Wawali Armuji saat menerima ribuan warga Surabaya yang lahan rumahnya diklaim oleh Pertamina.
Adies Kadir Bela Warga Surabaya, Bareng Cakji Lawan Klaim Sepihak Pertamina
15 Oktober 2025
Jenazah Santri Ponpes Al Khoziny, Muhfi Alfian, Dimakamkan di Damarsi
15 Oktober 2025
DJ Panda Dipanggil Polda Metro Jaya Terkait Dugaan Pengancaman Erika Carlina
15 Oktober 2025
Santri Geruduk Rumah Ridwan Kamil, Protes Ucapan Atalia soal Ponpes Al Khoziny
15 Oktober 2025
Ad imageAd image

NASIONAL

Jenazah Santri Ponpes Al Khoziny, Muhfi Alfian, Dimakamkan di Damarsi
15 Oktober 2025
DJ Panda Dipanggil Polda Metro Jaya Terkait Dugaan Pengancaman Erika Carlina
15 Oktober 2025
Santri Geruduk Rumah Ridwan Kamil, Protes Ucapan Atalia soal Ponpes Al Khoziny
15 Oktober 2025
Selebgram Vienna Varella Acungkan Jari Tengah Usai Divonis 1,5 Tahun Penjara
15 Oktober 2025

TERPOPULER

Sekolah Garuda, Program Pemerataan Pendidikan Unggulan di Seluruh Indonesia
14 Oktober 2025
Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian, Mirza Dwitri Patria
Penindakan WNA Meningkat Tajam, Imigrasi Padang Hadapi Tekanan dan Ancaman Pemberitaan Menyesatkan
13 Oktober 2025
Kakantah Kabupaten Konawe Utara, Agus Rahmanto foto bersama jajaran usai rapat bersama jajaran.
Agus Rahmanto Awali Kepemimpinan di Konawe Utara: Tegaskan Komitmen, Dorong Percepatan Layanan Pertanahan
13 Oktober 2025
Agus Rahmanto bersama Erni, S.Pi., M.Si.
Serah Terima Jabatan di Kantor Pertanahan Konawe Utara: Menyambut Semangat Baru, Merawat Kolaborasi Lama
14 Oktober 2025

Baca Berita Lainnya:

Kepala Kantor Pertanahan Kota Surabaya I, Budi Hartanto
Pertanahan

BPN Tegaskan Penyelesaian Klaim Lahan Harus di Level Kementerian

Kakantah Surabaya I Budi Hartanto, Adies Kadir, dan Wawali Armuji saat menerima ribuan warga Surabaya yang lahan rumahnya diklaim oleh Pertamina.
Headlines

Adies Kadir Bela Warga Surabaya, Bareng Cakji Lawan Klaim Sepihak Pertamina

Peristiwa

Jenazah Santri Ponpes Al Khoziny, Muhfi Alfian, Dimakamkan di Damarsi

Hukum

DJ Panda Dipanggil Polda Metro Jaya Terkait Dugaan Pengancaman Erika Carlina

MemoIndonesia.co.id

Memo Indonesia adalah media online yang menyajikan beragam informasi dari seluruh sudut nusantara.

Quick Links
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
About US
  • Kontak
  • Tentang Kami
  • Karir
  • Redaksi

Copyright 2023 – MemoIndonesia.co.id

Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?