NGAWI, Memoindonesia.co.id – Banjir di Ngawi telah meluas hingga mencapai 35 desa di enam kecamatan yang terletak sepanjang aliran Bengawan Solo dan Sungai Madiun. Luapan dari kedua sungai besar ini menjadi penyebab banjir di wilayah tersebut.
“Info terbaru yang masuk di BPBD Ngawi menyatakan bahwa sudah ada 35 desa yang terdampak banjir dari luapan Bengawan Solo dan Sungai Madiun,” ujar Kalaksa BPBD Ngawi, Prila Yuda Putra, pada Minggu.
Prila menyatakan bahwa BPBD sedang fokus melakukan pendataan rumah warga yang terkena dampak banjir. Enam kecamatan yang terdampak banjir meliputi Kwadungan, Geneng, Pangkur, Ngawi Kota, Karanganyar, dan Mantingan.
“Keenam kecamatan ini berada di antara aliran Sungai Madiun dan Bengawan Solo,” tambahnya.
Prila menegaskan bahwa BPBD, bersama Polri dan TNI, terus berkoordinasi dalam upaya penanganan banjir.
“Kami terus berkoordinasi dengan TNI-Polri untuk penanganan banjir,” kata Prila.
Kapolres Ngawi, AKBP Argowiyono, mengatakan bahwa sebagian banjir di Ngawi telah mulai surut.
“Banjir di daerah Kwadungan, yang merupakan luapan dari Sungai Madiun dan berasal dari Madiun dan Ponorogo, saat ini sudah mulai surut,” ungkap Argowiyono. CAK/RAZ