SEMARANG, Memoindonesia.co.id – Kantor Imigrasi Kelas I TPI Semarang berkerja sama dengan Kantor Urusan Internasional Universitas Negeri Semarang (UNNES) kembali mempermudah proses pembuatan paspor atau perpanjangan paspor bagi civitas UNNES.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Semarang, Guntur Sahat Hamonangan mengatakan, program yang diberi nama Eazy Passport ini bertujuan untuk memudahkan akses bagi para civitas akademik UNNES.
“Dalam proses pembuatan maupun perpanjangan paspor, kita permudahkan. Kegiatan Eazy paspor dilaksanakan selama 3 hari dimulai dari hari senin sampai dengan rabu, 4-6 Maret 2024,” ujar Kakanim Guntur, Rabu, 6 Maret 2024.
Pada Eazy paspor kali ini, lanjut Guntur, dikerahkan juga mobil paspor keliling dari Direktorat Jenderal Imigrasi untuk mengurai antrian permohonan paspor pada kali ini. Mobil paspor yang dikerahkan membantu jalannya permohonan paspor.
“Eazy Passport yang diperkenalkan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi sejak tahun 2020, merupakan terobosan baru dalam memudahkan warga dalam proses perolehan paspor secara efisien,” sambung mantan Kabid Tikkim Kanimsus Surabaya dan Kanimsus Batam ini.
Menurutnya, layanan ini tidak hanya mengurangi beban administratif, tetapi juga memberikan alternatif bagi masyarakat yang tidak dapat mengunjungi kantor pelayanan publik .
Di lokasi, program Eazy Passport UNNES mendapat antusias positif dan sukses diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut, mulai dari tanggal 4 hingga 6 Maret 2024 bertempat di Gedung Rektorat UNNES dengan total jumlah pendaftar sebanyak 200 orang dari kalangan mahasiswa dan staf.
Dengan adanya program ini, proses pengurusan paspor dapat dilakukan tanpa harus mengunjungi langsung Kantor Imigrasi. Kerja sama yang dibangun antara UNNES dan Kantor Imigrasi Kelas I Semarang juga membuat proses administrasi paspor menjadi lebih efisien dan memudahkan akses bagi yang tertarik mengikuti.
“Dengan kesuksesan program Eazy Passport, diharapkan dapat memberikan dorongan positif dalam memberikan kemudahan dalam pengurusan administrasi publik di Indonesia serta memperkuat sinergi antara institusi pendidikan dan lembaga pemerintahan,” pungkas Guntur. HUM/CAK