BOGOR, Memoindonesia.co.id – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjenpol Rycko Amelza Dahniel mengumumkan bahwa sebanyak 148 individu telah ditangkap dalam kasus terorisme sepanjang tahun 2023.
Para terduga teroris ini didominasi oleh anggota jaringan Jamaah Islamiyah (JI) dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
“Dari total 148 terduga teroris yang berhasil ditangkap sepanjang tahun 2023, mayoritas berasal dari kelompok Jamaah Islamiyah dan Jamaah Ansharut Daulah,” ungkap Rycko di Sentul, Bogor, pada Jumat, 29 Desember 2023.
“Dua kelompok teror ini memiliki kaitan dengan al-Qaeda dan ISIS,” tambahnya.
Rycko menegaskan bahwa selama tahun 2023 tidak terjadi aksi terorisme. Meskipun demikian, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menjauhi paparan intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
“Walaupun tidak ada aksi terorisme yang dilaporkan pada tahun 2023, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada terhadap paparan intoleransi, radikalisme, dan potensi terorisme,” tegas Rycko.
Dia juga menyoroti bahwa paparan radikal terus terjadi, khususnya pada kelompok rentan seperti perempuan, anak-anak, dan remaja. Kelompok ini diidentifikasi sebagai target utama, terutama sebagai generasi muda penerus bangsa.
“Jika kita mengabaikan pembangunan ketahanan terhadap paparan radikal pada generasi muda, ini dapat menjadi ancaman serius terhadap keberlanjutan bangsa di masa depan,” tambahnya. CAK/RAZ