JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Petugas Imigrasi Jakarta Utara berhasil menangkap tujuh Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok antara Oktober-November 2023.
Salah satunya, XY (52 tahun), ditangkap saat bermain futsal di Penjaringan, Jakarta Utara. XY masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Tiongkok terkait kasus penyelundupan manusia.
Sebanyak enam WNA lainnya juga ditangkap di kawasan Penjaringan pada periode yang sama, terkait kejahatan seperti cyber crime, penyelundupan satwa liar, dan penggelapan dana masyarakat.
Kepala Divisi Keimigrasian Kemenkumham DKI Jakarta, Sandi Andaryadi, menjelaskan bahwa para WNA ini kabur ke Indonesia menggunakan paspor dan kartu izin tinggal terbatas (Kitas).
“Penangkapan ini dilakukan atas permintaan otoritas Tiongkok untuk menangkap DPO yang bersembunyi di Indonesia. Dari tujuh WNA, dua di antaranya sudah deportasi, sementara lima lainnya akan segera mengikuti proses deportasi,” ujar alumni Akademi Imigrasi (AIM) angkatan ke-4 ini, Senin, 20 November 2023.
Dalam rekaman video amatir ini, XY (52 tahun) WNA asal tiongkok diciduk oleh petugas Imigrasi Jakarta Utara, saat tengah bermain futsal di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara.
Diketahui XY, adalah salah satu WNA yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) karena terlibat dalam kasus penyelundupan manusia.
Selain X Y, petugas Imigrasi juga berhasil menangkap enam warga negara asing lainnya yang berasal dari Tiongkok, di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, pada periode Oktober hingga November 2023. Para WNA itu juga masuk dalam daftar pencarian orang dari Tiongkok.
Menurut Sandi, penangkapan ini dapat terwujud, setelah pihak otoritas Tiongkok meminta bantuan kepada pihak Imgrasi untuk menangkap para DPO yang bersembunyi di Indonesia.
“Secara garis besar ini merupakan tindak lanjut kerja sama Direktorat Jenderal Imigrasi dan Otoritas yang berwenang di RRT, karena disinyalir banyak DPO yang lari dan bersembunyi di Indonesia. Kemudian telah dilakukan kerjasama agensi-agensi otoritas Tiongkok dengan kita, sehingga dilakukan operasi ini dan hasilnya ini,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Jakarta Utara, Bong Bong Prakoso Napitupulu menjelaskan para WNA tersebut melakukan berbagai macam kejahatan, di antaranya, penyelundupan manusia, cyber crime, penyelundupan satwa liar, dan penggelapan dana masyarakat.
“Penipuannya macam-macam ini ada penipuan uang, penggelapan dana masyarakat, ada kejahatannya yang dilakukan saat mereka berada di sini, termasuk juga mereka termasuk cyber crime, atau scamming. Nah mereka masuk ke Indonesia secara legal, dan mereka baru memulai kejahatannya saat masuk ke Indonesia,” ungkapnya.
Dari tujuh warga negara asing yang di tangkap, dua di antaranya sudah di deportasi, dan lima warga negara asing lainnya akan segera dideportasi. (hum/cak)