Surabaya – Ribuan stan Pasar Turi Baru yang tidak membuka gerainya pasca grand opening beberapa waktu lalu hingga Pemerintah Kota (Pemkot) menetapkan batasan kesempatan terakhir pada Rabu (31/5/2023) kemarin, tak mendapatkan gratis perpanjangan selama 10 tahun.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, para pedagang yang buka tepat di puncak Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) kemarin akan mendapat pembebasan retribusi Buku Hak Pakai Stand (BHPS), dengan stempel perpanjangan hingga 10 tahun lamanya.
“Bagi pedagang yang buka pada 31 Mei, saya nyuwun (minta) tolong kepada jajaran PT Gala Bumi Perkasa (pengelola Pasar Turi), buku standnya segera diberikan. Iki wes perintah loh (ini sudah perintah loh). Dan di bukunya harus sudah distempel bahwa diberikan perpanjangan selama 10 tahun,” kata Eri Cahyadi, Kamis (1/6/2023).
Sedangkan bagi pedagang yang masih enggan membuka stan, maka BHPS tetap diberikan tanpa dilengkapi dengan stempel perpanjangan selama 10 tahun.
“Tolong jangan sampai ada fitnah kepada saya (pemkot), nanti dipikirnya saya ada macem-macem padahal saya sudah berjuang habis-habisan untuk para pedagang,” ujar Eri menegaskan.
Eri menjelaskan, perpanjangan 10 tahun itu, berdasarkan supervisi dan pendampingan antara Pemkot Surabaya dengan KPK, Kejati Jatim, serta Kejari Surabaya.
“Karena saat itu sengketa selama 10 tahun, maka diberikan perpanjangan dan disepakati bersama hanya diberikan kepada pedagang yang buka pada tanggal 31 Mei 2023. Kalau nggak dimulai (dari sekarang) terus kapan (dibuka kembali)? Jangan sampai nanti pemkot memberikan perpanjangan selama 10 tahun tidak ada dasarnya. Sehingga sudah saya sampaikan pada bulan April 2023 lalu, sehingga 31 Mei itu lah hari terakhir (buka serempak),” jelasnya.
Untuk itu, Eri meminta PT Gala Bumi Perkasa segera menuntaskan proses stempel perpanjangan buku BHPS selama 10 tahun, paling lambat Senin (12/6/2023) pekan depan.
“Berarti Pak Teddy, yang buka hari ini maka paling lambat diserahkan buku stannya 12 Juni 2023. Kalau nggak (segera diserahkan) mereka (pedagang) nggak akan percaya sama PT Gala Bumi Perkasa,” tuturnya.
Pembebasan itu sendiri, berlaku mulai 12 Februari 2037 saat Pasar Turi Baru menjadi barang milik daerah.
Sementara Teddy Supriyadi General Manager PT Gala Bumi Perkasa mengatakan, dari total empat ribuan stan terjual, baru 1.300 lebih yang buka.
“Stan di Pasar Turi Baru saat ini totalnya ada 6.000-an dan sudah terjual sekitar 4.000-an. Sedangkan yang sudah mulai buka pada 31 Mei 2023 sekitar 1.300 lebih,” terangnya. (*/CAK)