ATAMBUA, Memoindonesia.co.id – Pengakuan atas komitmennya dalam menjaga keamanan perbatasan di wilayah kerjz, layak disematkan kepada Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua yang dipimpin oleh Putu Agus Eka Putra.
Kantor tersebut menerima Piagam Penghargaan Bhakti Chandra Pratama sebagai bentuk apresiasi atas dukungan, sinergitas, dan kolaborasi yang luar biasa dalam upaya penegakan hukum.
Penganugerahan penghargaan ini merupakan dampak langsung dari keberhasilan operasi gabungan yang berhasil menggagalkan peredaran rokok ilegal skala besar.

Yakni digagalkannya penyelundupan 11 juta batang rokok bermerek dan berpita cukai palsu yang diamankan beberapa waktu lalu. Operasi itu terbukti efektif berkat kerjasama lintas instansi yang solid.
Keberhasilan operasi tersebut berawal dari ketajaman pengawasan Imigrasi Atambua yang berhasil mengidentifikasi dan menangkap tiga Warga Negara Asing (WNA) asal China yang diduga menyalahgunakan izin tinggal untuk aktivitas ilegal pada awal Desember 2025.
Informasi dan perkembangan dari penanganan kasus keimigrasian inilah yang kemudian dikembangkan secara maksimal oleh tim gabungan, sehingga berhasil mengungkap gudang penimbunan raksasa.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua, Putu Agus Eka Putra, menyatakan bahwa penghargaan ini adalah milik bersama seluruh jajaran dan mitra penegak hukum di perbatasan.
“Piagam ini adalah bukti nyata bahwa sinergi yang tulus dan berbagi peran sesuai kapasitas masing-masing instansi akan menghasilkan dampak yang luar biasa bagi keamanan dan ekonomi negara. Kami di Imigrasi akan terus mengoptimalkan peran pengawasan keimigrasian sebagai first line of defense di perbatasan,” tegas Putu Agus.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Nusa Tenggara Timur, Arvin Gumilang, mengapresiasi pencapaian anak buahnya.
“Penghargaan ini mencerminkan implementasi perintah pimpinan untuk membangun kolaborasi substansif. Saya mendorong seluruh jajaran Imigrasi di NTT untuk mencontoh sinergi yang dibangun Kanim Atambua, karena kejahatan lintas negara hanya bisa dihadapi dengan pendekatan kolektif,” pungkas Arvin.
Penghargaan Bhakti Chandra Pratama ini diharapkan dapat semakin memacu semangat kolaborasi antar instansi di wilayah perbatasan, serta mengirim pesan tegas bahwa ruang gerak para pelaku kejahatan terorganisir lintas negara akan semakin sempit. HUM/CAK

