JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Kabar duka datang dari dunia hukum nasional. Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar tutup usia pada Sabtu 8 November 2025 pukul 10.57 WIB. Kabar tersebut dibenarkan oleh mantan kuasa hukumnya, Boyamin Saiman.
“Betul, barusan konfirmasi ke pengurus Masjid Asy Syarif memang akan diselenggarakan salat jenazah Pak Antasari ba’da Asar,” ujar Boyamin kepada wartawan.
Boyamin menyebut almarhum sempat lama menderita sakit dan pernah mengidap tumor di bagian hidung. “Sakit yang agak lama, pernah ada tumor di hidung,” katanya.
Jenazah Antasari Azhar disalatkan di Masjid Asy-Syarif, Serpong, Tangerang Selatan, sebelum dimakamkan di San Diego Hills Memorial Park, Karawang, Jawa Barat. Prosesi pemakaman berlangsung penuh haru, diiringi tangis keluarga dan rekan sejawat.
Sejumlah tokoh nasional hadir memberikan penghormatan terakhir, di antaranya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie. Jimly mengenang Antasari sebagai sosok yang lurus dan tegas dalam memberantas korupsi.
“Sangat tegas dan lurus, tapi ya itu, ada saja kelirunya. Kita kehilangan sosok pejuang hukum yang berdedikasi,” ujar Jimly.
Jimly terakhir bertemu Antasari sebelum masa bebas murninya. “Waktu itu beliau masih di Tangerang. Saya tidak mengikuti kesehatannya, ternyata banyak penyakitnya padahal baru 72 tahun,” ungkapnya.
KPK pun menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Antasari Azhar. Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcayanto menilai Antasari sebagai sosok tangguh yang memiliki komitmen kuat terhadap pemberantasan korupsi.
“Innalillahiwainnailaihirojiun, Indonesia kehilangan sosok tangguh dalam pemberantasan korupsi. Semoga amal ibadah almarhum diterima di sisi Allah SWT,” ujar Fitroh.
Senada, Juru Bicara KPK Budi Prasetyo juga turut menyampaikan belasungkawa.
“Segenap insan KPK menyampaikan duka cita mendalam atas berpulangnya Bapak Antasari Azhar. Semoga ikhtiarnya memberantas korupsi menjadi amal ibadah yang melapangkan jalannya di surga Allah SWT,” ucap Budi.
Profil Singkat Antasari Azhar
Antasari Azhar lahir dan besar di Jakarta, menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, Palembang. Ia memulai kariernya sebagai jaksa di Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat dan terus menapaki karier hingga menjadi Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.
Namanya mulai dikenal publik saat menjabat Ketua KPK periode 2007-2010. Di bawah kepemimpinannya, KPK berhasil menuntaskan sejumlah kasus besar, termasuk kasus suap Jaksa Urip Tri Gunawan dan Artalyta Suryani dalam skandal BLBI.
Antasari juga dikenal berani dalam mengungkap berbagai kasus besar yang menyeret tokoh penting, termasuk penanganan perkara yang melibatkan pejabat tinggi negara. HUM/GIT

