JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta meluncurkan sistem digital “All Indonesia” sebuah proses pemeriksaan digital bandara dipimpin Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, bersama Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto.
Turut hadir pula perwakilan dari berbagai kementerian/lembaga, serta pemangku kepentingan dari sektor transportasi dan pelayanan publik.
Sistem Deklarasi “All Indonesia” dirancang untuk menyederhanakan proses pemeriksaan lintas instansi seperti Bea Cukai, Imigrasi, Karantina, dan Kesehatan. Melalui platform digital ini, penumpang internasional hanya perlu mengisi satu formulir deklarasi, yang dapat dilakukan bahkan sebelum kedatangan di Indonesia.
Sistem ini memberikan kemudahan, efisiensi, dan transparansi, sekaligus memperkuat fungsi pengawasan keimigrasian terhadap warga negara asing di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI).
Dalam sambutannya, Menteri Agus Andrianto menyatakan bahwa “All Indonesia” merupakan langkah besar dalam reformasi layanan publik.
“Proses pemeriksaan menjadi lebih ringkas. Penumpang kini cukup mengisi satu deklarasi, dan bisa langsung menggunakan autogate imigrasi. Ini bukan hanya soal kemudahan, tetapi juga mendukung pariwisata dan investasi nasional,” ujarnya.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman, menambahkan bahwa sistem ini akan mendorong peningkatan kualitas layanan di seluruh TPI di Indonesia. Menurutnya, “All Indonesia” memberikan pengalaman yang lebih cepat, aman, dan inklusif—ramah bagi penumpang individu, kelompok, lansia, penyandang disabilitas, hingga anak-anak.
Kesiapan teknis dan operasional di lapangan dipastikan langsung oleh Kepala Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta, Galih Priya Kartika Perdhana. Ia menyampaikan bahwa Imigrasi Soetta siap mendukung penuh penerapan sistem ini.
“Kami bangga menjadi pelopor dalam digitalisasi layanan deklarasi lintas instansi. Inovasi ini bukan hanya memperkuat pengawasan, tetapi juga meningkatkan kenyamanan dan kepercayaan penumpang internasional terhadap layanan pemerintah,” ungkap Galih.
Rangkaian acara peluncuran dimulai dengan kunjungan para menteri ke Airport Operation Control Centre (AOCC), dilanjutkan dengan peninjauan titik layanan “All Indonesia” di jalur kedatangan internasional.
Acara puncak dilangsungkan di Arrival Lounge Terminal 3 dan ditandai dengan peluncuran resmi oleh kedua menteri, disaksikan oleh jajaran pejabat tinggi lintas kementerian dan lembaga.
Sebagai lokasi peluncuran perdana, Imigrasi Soetta mengukuhkan diri sebagai pusat inovasi layanan keimigrasian berbasis digital. Diharapkan, implementasi sistem deklarasi “All Indonesia” akan diperluas ke seluruh bandara dan pelabuhan internasional di Indonesia, menciptakan layanan yang lebih efisien, transparan, dan terpercaya. HUM/BAD