JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terpilih Muhamad Mardiono mengecam keras tindakan kriminal yang terjadi dalam Muktamar X PPP. Insiden itu mengakibatkan tiga kader PPP menjadi korban pemukulan dan lemparan kursi.
Tiga kader yang menjadi korban berasal dari Pandeglang dan Sulawesi Selatan. Dua di antaranya mengalami luka serius, yakni sobek di bibir hingga mengenai gigi serta sobek di pelipis kanan dengan kondisi rahang atas retak.
“Ini tindakan kriminal yang mencederai demokrasi. Kita sedang melaksanakan proses konstitusi untuk memperkuat demokrasi, tapi ada pihak-pihak yang justru merusaknya dengan cara-cara anarkis. Saya sudah minta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas pelaku dan memprosesnya secara hukum,” tegas Mardiono dalam keterangannya, Minggu 28 September 2025.
Mardiono memastikan korban dengan luka serius akan dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto untuk menjalani operasi. Sementara korban dengan luka ringan akan mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat.
“Kita tidak boleh mentolerir tindakan semacam ini. Demokrasi harus dijaga dengan cara-cara yang bermartabat, bukan dengan kekerasan,” ujarnya.
Kericuhan dalam Muktamar X PPP disebut dipicu adanya perbedaan pilihan antara kubu Mardiono dan kubu Agus Suparmanto. Adapun korban merupakan peserta muktamirin yang diketahui berasal dari kubu Mardiono. HUM/GIT