SIDOARJO, Memoindonesia.co.id — Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Sidoarjo, Nursuliantoro, S.P., M.H., tancap gas mempercepat program strategis pertanahan di wilayah Kabupaten Sidoarjo, Senin, 7 Juli 2025.
Ia menemui langsung Bupati Sidoarjo Subandi untuk menjalin koordinasi sekaligus meminta dukungan penuh atas percepatan pensertifikatan tanah wakaf, tanah aset milik Pemkab, serta program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap).
Pertemuan strategis yang digelar di Pendopo Delta Wibawa ini juga dihadiri Kapolres Sidoarjo Kombespol Christian Tobing dan Dandim 0816/Sidoarjo Letkol Inf Dedyk Wahyu Widodo, mengingat pentingnya sertifikasi tanah milik TNI-Polri yang hingga kini masih dalam proses penyelesaian.
“Kami tidak bisa bergerak sendiri. Dukungan penuh dari pemerintah daerah dan unsur Forkopimda adalah kunci agar penataan aset dan tanah wakaf di Sidoarjo tidak mandek di tengah jalan,” tegas Nursuliantoro.
Ia menegaskan, pensertifikatan tanah wakaf bukan hanya soal legalitas, tetapi menyangkut kepastian hukum tempat ibadah dan pendidikan yang selama ini berdiri tanpa dasar kepemilikan yang jelas. Hal yang sama juga berlaku pada aset-aset strategis milik daerah yang rawan diserobot jika tidak segera bersertifikat.
Bupati Sidoarjo menyambut positif upaya percepatan ini. Ia menilai langkah Kantah Sidoarjo sangat krusial untuk menyelamatkan aset negara dan meminimalisasi konflik agraria di masa depan.
“Sertifikasi aset Pemkab dan lembaga vertikal seperti TNI-Polri harus kita kawal bersama. Ini bukan kerja teknis semata, tapi menyangkut wibawa negara,” ujarnya.
Dengan pertemuan ini, diharapkan sinergi lintas sektor makin solid dan target nasional pertanahan bisa dicapai tepat waktu. Sidoarjo siap jadi contoh daerah yang serius membereskan persoalan tanah hingga ke akar-akarnya. HUM/CAK